Denpasar (Antara Bali) - Perajin di Bali mengombinasikan kulit kerang dengan perak sebagai kerajinan unik dalam bentuk miniatur naga dan ikan.
"Aneka kerajinan kerang yang dipadukan dengan ukiran dari bahan baku perak yang dibuat dengan rancangan antik diminati konsumen mancanegara, " kata Made Wijaya, perajin perak asal Kabupaten Gianyar, Selasa.
Ia bersama 15 perajin dari berbagai keahlian di bengkel kerjanya di Desa Celuk memproduksi kerajinan untuk diekspor ke Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Hong Kong.
Harga perak yang dapat dipantau secara internasional sehingga tidak terlalu masalah karerna produsen dengan konsumen sama-sama mengetahui atas perkembangan pasar, sehingga tidak terlalu banyak bisa meraih keuntungan.
"Kita di Bali hanya mampu menjual desain ditambah ongkos kerja," kata Wijaya saat ditanyakan tentang harga perhiasan baik yang dijual di toko maupun yang dikirim ke rekan bisnisnya di luar negeri terutama ke Singapura.
Perdagangan ekspor akan aneka barang perhiasan dan permata produksi Bali memang cukup stabil, sehingga setiap bulannya ada saja yang dikirim ke pasar luar negeri guna memenuhi permintaan konsumen panatiknya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat nilai ekspor perhiasan dan permata selama Mei 2014 mencapai 4,5 juta dolar AS, senilai 33,65 persen di antaranya diekspor ke Singapura. (ADT)