Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta wisatawan yang hendak berlibur dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Bali senantiasa mengecek informasi cuaca di daya tarik wisata yang dituju.
Plt Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini di Denpasar, Kamis, menyampaikan arahan ini agar kejadian pohon tumbang di DTW Monkey Forest, Gianyar, tidak terulang.
“Wisatawan bisa melihat situasi cuaca, jam berapa kalau bisanya, kalau tidak bisa tunggu sampai cerah kembali, sampai disana cek ke pengelola ada tidak standar operasinya, ada payung atau tempat berlindung tidak, apakah ada polisi pariwisata,” kata dia.
Kemenpar menyadari kejadian yang mengakibatkan wisatawan terluka hingga meninggal dunia di objek Monkey Forest adalah kondisi alam, namun antisipasi harus tetap dilakukan.
Selain wisatawan yang aktif mengikuti perkembangan informasi dari BMKG, peran pengelola daya tarik wisata juga penting.
Baca juga: Pohon tumbang di Ubud, dua WNA meninggal dan tiga lainnya terluka
“Ini memang alam memang tidak bisa mengelak tapi yang bisa dilakukan memastikan bagaimana seperti Monkey Forest siap dan memiliki standar operasi dan prosedur untuk keamanan, setelah kejadian tersebut langsung ditutup itu sudah betul menurut kami,” ujar Ayu Marthini.
Selain itu setelah kejadian pihak pengelola melakukan evaluasi terhadap kondisi pohon-pohon dan memastikan kejadian yang sama tidak terulang.
Dari kejadian tersebut, menurut dia, penting agar pengelola daya tarik wisata terbuka kepada wisatawan terkait kondisi di lokasi, seperti kementeriannya yang selalu menyampaikan anjuran wisata yang sesuai dengan cuaca tertentu melalui sosial media.
Ayu Marthini menyampaikan bahwa Bali salah satu fokus pemerintah dalam momentum libur Natal dan Tahun Baru 2025 ini, bahkan Kapolri, Pangdam dan unsur terkait seperti Basarnas dan BMKG turut hadir langsung di Bali melihat persiapan mitigasi saat memasuki musim hujan ini.
Baca juga: BPBD Bali catat 54 kasus pohon tumbang dalam sehari termasuk Monkey Forest