Badung (ANTARA) - Pemilik UMKM Maharani Craft di Bali sebagai salah satu usaha terpilih yang hasil karyanya dijadikan suvenir G20 menyampaikan bahwa sebanyak 200 perhiasan dan aksesoris telah disiapkan untuk delegasi pada puncak pertemuan.
"Total produk yang kita sediakan sekitar 200 karena ini sifatnya kan eksklusif, jadi tidak akan banyak. Tapi akan ada beberapa macam, akan ada juga beberapa desain khusus yang kita buatkan untuk G20," kata Irene Setiawati di Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Adapun 200 produk perhiasan yang dikerjakan Maharani Craft untuk suvenir G20 terdiri gelang, kalung, cincin, dan anting dengan lima desain, pun juga disiapkan aksesoris 200 buah wadah serbet bermotif burung garuda untuk delegasi VVIP saat jamuan makan malam.
"Delegasi yang diberikan saya rasa kelas kementerian ya, mungkin untuk yang presiden bisa dapat yang lebih. Produk selesai di akhir Oktober karena di awal November sudah harus siap," ujar Irene kepada media.
Irene Setiawati menceritakan bahwa produk perhiasannya terpilih berdasarkan kurasi dari Smesco yang telah diumumkan pada Agustus 2022 lalu.
"Jadi waktu itu ada proses kurasi dari pihak Smesco untuk mengikuti G20. Kita mengusulkan kira-kira perhiasan lebih mudah dibawa dan lebih fleksibel kalau untuk hadiah, akhirnya kita majukan untuk suvenir G20 ternyata kita lolos," kata dia menceritakan.
UMKM Maharani Craft sendiri merupakan satu dari lima UMKM asal Bali yang terpilih untuk berpartisipasi dalam puncak G20 pada 15-16 November 2022 mendatang.
Terdapat total 22 UMKM dari seluruh Indonesia yang lolos dalam kurasi dan dibagi menjadi enam kategori, salah satunya perhiasan dan aksesoris.
Irene menceritakan bahwa usaha perhiasan dan aksesorisnya ini berawal dari penjualan silver di tahun 2013 yang ia kembangkan dengan membuat perhiasan berbahan kuningan.
"Kemudian kita kombinasikan dengan batu-batu yang tidak poles, yang tanpa poles, dan akhirnya event pertama yang kita ikuti kemarin Indonesia Fashion Week 2015," kata dia sekaligus menduga alasan terpilihnya Maharani Craft dalam G20 adalah berkat keunikan tersebut.
Irene mengaku bangga karena UMKM-nya dapat menjadi bagian dari pertemuan besar di Indonesia, tak hanya itu berkat pemesanan besar untuk G20, ia turut menyejahterakan 10 perajin mulai dari tumang perak, tukang kerang, tukang kayu, dan tukang batu.
Ia berharap, ke depan apabila kembali terselenggara kegiatan sebesar G20 gaungnya dapat terdengar ke seluruh UMKM maupun perajin, sehingga seluruh pengusaha tersebut dapat terimbas berupa pemesanan dan memperoleh kebanggaan.