Denpasar (ANTARA) - UMKM asal Bali bernama Adem Juices and Smoothies yang mengolah buah-buahan, sayuran, dan beragam rempah menjadi minuman jus dan smoothie terpilih sebagai salah satu usaha yang produknya dijadikan suvenir G20 di Bali.
"Saya memilih produk-produk yang mengolah buah, sayur, dan rempah-rempah. Jadi itu tidak semuanya bisa jadi smoothie, ada beberapa yang berupa jus," kata pemilik UMKM Adem Juices and Smoothies Eko Suprato di Denpasar, Rabu.
Eko menceritakan awalnya produk dia yang terpilih menjadi suvenir G20 diikutkan dalam seleksi yang digelar Smesco pada Februari 2022 lalu, ia membawa jus dan smoothie sebagai produk yang sesuai dengan kategori kesehatan karena di dalamnya terkandung jahe dan kunyit.
Terdapat delapan produk jus dan smoothie yang nantinya akan disajikan UMKM milik Eko dari tanggal 10-16 November 2022, namun dengan jumlah yang belum dapat dipastikan dari pihak panitia G20.
"Produknya Plus Booster, Energreen, Just Beet It, Glow, Heavenly, Kale Care, Strawberry Yogurt, dan All Berries," kata Eko menyebutkan delapan jus dan smoothie dengan campuran buah, sayur dan rempah yang akan disajikan kepada delegasi.
Khusus untuk G20, Adem Juices and Smoothies sejak awal memilih produk yang memanfaatkan rempah asli Indonesia. Dua dari delapan produk jus dan smoothie yang dihadirkan merupakan yang terbaru.
"Satu, smoothie tapi lebih banyak serat dan lebih bisa dinikmati karena penggunaan buah-buahan mangga dan nanas yang sudah matang tapi manfaat seratnya lebih tinggi, dan satu lagi penggunaan kunyit dan jeruk, jadi penggunaan dua produk ini produk baru dan memang langsung jadi best seller di sini sehingga kita ajukan ke Smesco jadi salah satu suvenir G20," ujarnya.
Eko menyediakan minuman suvenir bagi delegasi G20 dengan ukuran botol 350 mililiter atau umumnya dijual dengan harga Rp40 ribu. Sementara di dua tokonya, sehari-hari Eko menjual minuman dengan harga Rp15 ribu-Rp99 ribu dalam volume 250 mililiter-1 liter.
Pemilik UMKM yang memiliki dua toko di Kota Denpasar itu juga menyampaikan bahwa produk yang akan diberikan kepada delegasi akan diproduksi setiap satu hari sebelumnya, hal tersebut untuk memastikan kesegaran jus dan smoothie, mengingat tak ada pengawet maupun kandungan kimia yang dicampurkan.
Menurutnya, produk dalam kemasan botol kaca itu juga hanya mampu bertahan paling lama tiga hari, sehingga sebelum dibawa ke kawasan pertemuan G20 maka akan dilakukan peninjauan kembali.
UMKM yang dimulai sejak 2020 lalu itu berawal dari Eko yang kembali dari pekerjaannya sebagai pekerja migran di Selandia Baru. Lambat laun, bisnisnya di Pulau Dewata semakin sukses hingga mampu menjual rata-rata 2.000 botol jus dan smoothie per bulan dengan dibantu lima tenaga karyawan.
Dengan terpilihnya UMKM asal Bali itu sebagai satu dari 22 pengusaha yang hasil karyanya dijadikan suvenir G20 pada puncaknya pertengahan November 2022 nanti, ia berharap ke depan akan lebih banyak kolaborasi antar sesama UMKM.
Ia menyatakan, dengan adanya kolaborasi maka akan terbentuk suatu sinergi agar lebih banyak lagi UMKM yang bersama-sama naik kelas, salah satunya melalui terpilihnya sebagai suvenir G20 yang dapat digunakan sebagai upaya promosi.