Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor kerajinan kerang senilai 1,72 juta dolar AS selama Januari--Agustus 2014, atau naik 128,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 754.666,78 dolar AS.
"Demikian pula, untuk segi volume, bertambah 259,28 persen dari 628.529 unit pada delapan bulan pertama 2013 menjadi 2,25 juta unit dalam kurun waktu yang sama pada tahun 2014," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu.
Kerajinan kerang merupakan salah satu dari 17 jenis hasil industri kerajinan skala rumah tangga yang menembus pasaran luar negeri. Komoditas lainnya hasil sentuhan perajin dan seniman Bali adalah kerajinan kulit, perak, logam, lukisan, rotan, dan tulang.
Hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali yang sangat diminati konsumen mancanegara itu berkat rancang bangun yang unik dan menarik, antara lain mengombinasikan dengan perak.
Hasil kerajinan bernilai seni dari bahan baku kerang yang umumnya ditekuni para perajin di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar itu, antara lain berbentuk naga dan ikan arwana.
Aneka kerajinan kerang yang dipadukan dengan ukiran dari bahan baku perak dibuat dengan rancangan bangun (desain) yang cukup diminati konsumen luar negeri, ujarnya.
Made Kantun, pengusaha kerajinan kerang di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar itu menampung 20 perajin yang memiliki berbagai keahlian yang mampu memproduksi cendera mata bernilai seni dengan rancang bangun sesuai dengan perkembangan zaman yang sarat dengan muatan lokal.
Berbagai jenis binatang berbahan baku kerang yang dikombinasikan dengan hiasan perak berukir khas Bali, kata dia, memiliki ciri unik sehingga banyak dipesan konsumen luar negeri, terutama dari Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Hong Kong.
"Pasar potensial perhiasan kombinasi kerang-perak itu, antara lain Australia, kini makin berkembang," tutur Made Kantun sambil menunjukkan berbagai jenis kerajinan berbahan baku kerang yang dipadukan dengan perak sehingga mampu menguasai pasar luar negeri.
Harga perak yang dapat dipantau secara internasional, menurut dia, tidak terlalu masalah karena produsen dengan konsumen sama-sama mengetahui atas perkembangan. (WDY)