Denpasar (Antara Bali) - Wacana Pemerintah Jepang memberlakukan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negeri itu mulai Januari 2015 menjadi kenyataan, begitu pula sebaliknya sehingga kebijakan bebas visa antara dua negara bisa diberlakukan secara sinergis.
"Hal itu penting dilakukan pemerintah supaya masyarakat Jepang, terutama bagi anak-anak muda dan lanjut usia lebih tertarik mengunjungi keindahan alam dan keanekaragaman budaya kepulauan Indonesia terutama Bali," kata Pengamat Pariwisata, Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Kamis.
"Kebijakan bebas visa tentu akan lebih menarik minat masyarakat bagi kedua negara untuk saling mengunjungi, kata Putra sambil menirukan ungkapan Menlu Indonesia Marty Natalegawa, bahwa pemerintah sedang melakukan proses untuk mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi warga Jepang yang ingin ke Indonesia.
Jika kebijakan bebas visa bagi warga Jepang ke Indonesia menjadi kenyataan, tentu akan lebih banyak lagi turis asal negeri mata hari terbit itu datang berlibur ke Pulau Dewata, setelah beberapa tahun belakangan ini, kedatangan turis Jepang melorot dan disalip oleh pelancong asal Australia, Tiongkok dan Malaysia.
Kedatangan turis Jepang pada tahun 2000-an berada di urutan pertama ke Bali, namun belakangan tampaknya melorot hingga turun menjadi di peringkat keempat dalam sumbangannya bagi negara pemasok turis luar negeri ke daerah ini dan adanya kebijakan bebas visa diharapkan akan ramai lagi.
Sebagaimana dilaporkan Dinas Pariwisata daerah ini, bahwa jumlah kunjungan turis asal negeri Sakura itu selama Januari - Juni 2014 hanya sebanyak 93.090 orang, melorot 2,9 persen jika dibandingkan dengan periode sama 2013 mencapai 95.945 orang.
Putra yang juga pelaku pariwisata itu mengatakan, Kunjungan turis Jepang ke Bali menuju stabil. Para pelaku pariwisata hendaknya tetap berusaha meningkatkan citra terbaiknya bagi masyarakat Jepang, agar turis asal Negeri Matahari Terbit itu mau kembali melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata.
Promosi pariwisata tentang seni budaya maupun aktivitas masyarakat Bali lainnya harus tetap dilakukan, baik melalui brosur maupun vidio ke Jepang guna meyakinkan bahwa Pulau Dewata aman dan nyaman untuk dikunjungi, sambil menunggu kebijakan bebas visa bagi turis Jepang ke Indonesia.
Di samping itu pemerintah dan pengusaha industri pariwisata hendaknya tidak bosan-bosan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberikan citra terbaik kepada masyarakat internasional yang berlibur ke Bali.
Putra mengatakan, promosi kepariwisataan tetap perlu ditingkatkan, mengingat jumlah turis Negeri Sakura mulai stabil melakukan liburan ke Bali, walaupun masih menempati peringkat keempat setelah Australia 446.406 orang (Januari-Juni 2014), Tiongkok 264.840 orang dan Malaysia 109.298 orang. (WDY)
Wacana Bebas Visa Bagi Turis Jepang Jadi Kenyataan
Kamis, 14 Agustus 2014 8:18 WIB