Jakarta (Antara Bali) - PT Timah Tbk mencatat produksi bijih timah
sebesar 14.352 ton pada semester pertama 2014 atau mengalami kenaikan
40,89 persen dibandingkan periode sama 2013 sebanyak 10.187 ton.
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho dalam siaran pers di
Jakarta, Rabu, mengatakan produksi logam timah sampai 30 Juni 2014 juga
meningkat 12,42 persen menjadi 10.808 ton dibandingkan periode sama 2013
sebesar 9.613 ton.
"Untuk penjualan logam timah, pada semester pertama tahun ini,
tercatat turun 11,76 persen menjadi 9.663 ton dari 10.951 ton tahun
lalu," katanya.
Untuk harga jual rata-rata, pada semester pertama 2014 adalah
23.193 dolar per ton, sementara periode sama 2013 sebesar 22.565 dolar
per ton.
Menurut dia, pengaturan jumlah pasokan logam timah untuk dijual di
Bursa Timah BKDI merupakan strategi bisnis untuk menjaga stabilitas
harga.
"Kami juga melakukan efisiensi pengalihan BBM ke gas," ujarnya.
Agung menambahkan, produksi bijih timah sampai 30 Juni 2014 berasal dari tambang di darat 4.823 ton dan laut 9.528 ton.
Sementara, komposisi produksi bijih pada semester pertama 2013 adalah darat 1.463 ton dan laut 8.724 ton.
Untuk persediaan, sampai akhir semester pertama 2014, Timah
memiliki 2.604 ton bijih, barang dalam proses 8.814 ton, logam 4.473
ton, dan tin solder 20 ton.
Sedangkan, posisi akhir semester pertama 2013 adalah 1.705 ton
bijih, barang dalam proses 4.574 ton, logam 1.297 ton, dan tin solder 98
ton.(WDY)
Timah Catat Kenaikan Produksi 40,89 Persen
Rabu, 23 Juli 2014 14:11 WIB