Jakarta (Antara Bali) - Pemberitaan seputar kejahatan yang mengincar anak-anak
seharusnya tidak membuat orang tua melarang anak bermain, kata psikolog
Kasandra Putranto di Jakarta.
"Bermain itu hak anak, sudah diatur
dalam peraturan nasional maupun internasional... Jadi tidak boleh
menghambat anak untuk bermain," ujarnya, di Jakarta, Rabu.
Menurut
Kasandra daripada sekadar melarang untuk bermain, orang tua harus
menciptakan sistem bermain yang aman bagi anak, dimulai dengan
meningkatkan pengawasan pada anak.
Ia menjelaskan pengawasan itu dilakukan dengan prinsip 5W 1H, yaitu orang tua harus tahu apa kegiatan anak (what), di mana kegiatan anak (where), kapan kegiatan dilakukan (when), apa alasan anak melakukan kegiatan tersebut (why), dan siapa yang akan menemani atau membimbing anak (who).
"Kemudian, 'how', bagaimana anak melakukan kegiatannya," kata wanita yang telah menggeluti dunia psikologi selama 23 tahun itu.
Tidak hanya itu, orang tua juga harus menjaga kondisi fisik dan psikis anak.
"Mulai
dari menutup semua ujung-ujung furnitur yang tajam di rumah supaya anak
tidak terluka hingga mengontrol substansi permainan seperti alur cerita
bermain barbie supaya tidak berbau kekerasan atau porno," kata Kasandra
menggambarkan sistem bermain yang aman.
Kota layak anak
Lebih lanjut Kasandra mengatakan, sistem bermain yang aman tersebut merupakan dasar mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak.
"Saya
mendukung konsep Jakarta kota layak anak, tetapi konsepnya tidak bisa
terwujud hanya dengan membangun taman main, ayunan dan semacamnya," kata
psikolog yang membuka praktik di daerah Kebayoran Baru itu.
Menerapkan pola asuh yang baik pada anak merupakan kunci mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak.
Kasandra
pun menganalogikan manusia sebagai produk dan keluarga sebagai pabrik.
Bila proses produksi manusia (pola asuh anak) tidak dilakukan dengan
baik, manusia yang dihasilkan juga tidak baik.
"Semuanya dimulai dari lingkungan, dari keluarga yang merupakan inti terkecil masyarakat," demikian Kasandra. (WDY)
Psikolog: Jangan Larang Anak Bermain
Kamis, 3 Juli 2014 9:10 WIB