Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung menggelar rapat koordinasi yang diikuti oleh camat dan kepala desa untuk meningkatkan penanggulangan bencana alam di daerah terkaya di Provinsi Bali itu.
"Berdasarkan karakteristik daerah, Badung merupakan darah yang rawan tejadi bencana alam, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran, ancaman tsunami, dan bencana karena ulah manusia," kata Asisten Sekda Kabupaten Badung Bidang Pemerintahan dan Kesra Ida Bagus Agung Yoga saat membuka rapat koordinasi di Mangupura, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa bencana dan pembangunan merupakan dua hal yang berjalan beriringan.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan adalah dengan mengintegrasikan dan mensinergikan pengurangan resiko bencana dalam pembangunan yang sedang berlangsung.
Pihaknya berharap rakor itu dapat memperoleh rumusan-rumusan yang merupakan identifikasi permasalahan dan tantangan, masukan kebutuhan, serta membangun komitmen bersama untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana secara berimbang untuk satu tujuan melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencaa Daerah Kabupaten Badung I Wayan Netra mengatakan, rakor itu akan digelar selama dua hari dari Kamis (19/9)--Jumat (20/6) yang diikuti oleh camat dan kepala desa seluruh Kabupaten Badung.
"Rakor inindiikuti 120 orang yang terbagi menjadi dua sesi yakni pada hari pertama 60 orang yang difokuskan kepada camat dan kepala desa/lurah se-kabupaten Badung dan hari kedua 60 orang dan dari unsur terkait lainnya," ujarnya. (M038)