Malang (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendapat anugerah atau tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas keseriusannya dalam melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi dari pemerintah pusat. Prestasi ini buah kerja keras dari semua pihak. Bukan hanya kerja saya, tetapi kerja keras para petani serta kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota, stakeholders hingga masyarakat luas," kata Pastika dalam siaran persnya di sela-sela menerima penghargaan tersebut dari Presiden SBY pada pembukaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan XIV Tahun 2014, di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, penghargaan bukanlah akhir dari tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan utamanya adalah bagaimana program Bali Mandara makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Dewata.
Ke depan, ia berharap sederetan penghargaan yang diraih dapat menjadi cambuk bagi seluruh masyarakat Bali untuk bekerja lebih cerdas, cepat, maju dan inovatif.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Presiden juga menyampaikan terima kasih atas sumbangsih para penggerak pembangunan di daerah.
"Saya berharap, apa yang Saudara lakukan menjadi contoh dan teladan bagi seluruh masyarakat. Teruslah berprestasi untuk memajukan sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan juga bidang-bidang lainnya," ujar Presiden.
Bapak Pembangunan
Sementara itu Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng yang mendampingi Gubernur menambahkan, Satya Lencana Pembangunan adalah penghargaan kesekian yang diterima Pastika.
Sebelumnya, ujar dia, Gubernur Pastika juga dianugerahi Bintang Maha Putra oleh Presiden RI. Teneng berpandangan, dengan mendapat Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan, Gubernur Bali pantas disebut sebagai Bapak Pembangunan.
Menurut dia, penghargaan itu bukanlah sesuatu yang serta merta diberikan, namun melalui proses penilaian dan pertimbangan yang matang. Meskipun penghargaan bukanlah tujuan utama, namun setidaknya menjadi bukti keseriusan dan komitmen Pemprov Bali dalam melaksanakan program prorakyat.
"Pak Gubernur adalah sosok yang getol dan konsisten mengawal setiap program yang dilaksanakan untuk masyarakat. Tak mengenal hari libur, dia kerap turun ke lapangan untuk memastikan program tersebut berjalan baik dan tepat sasaran," katanya.
Pastika pun bukan sosok yang alergi terhadap kritik, sekalipun itu pedas. Baginya kritik justru merupakan vitamin untuk dapat bekerja lebih keras lagi.
Di sisi lain, Teneng mengurai sejumlah terobosan Gubernur Bali yang mengantarkannya meraih sederet penghargaan. Khusus dalam pembangunan pertanian, sejak awal kepemimpinannya, Pastika menjadikan bidang ini sebagai prioritas. Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) menjadi program andalan dan hingga tahun 2014 telah terbentuk 504 unit di Kabupaten/Kota.
Program tersebut terus dimantapkan agar benar-benar mampu mendongkrak kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda untuk menekuni bidang ini. Lebih dari itu, juga digulirkan program pendukung seperti sudsidi pupuk organik dengan anggaran sebesar Rp10 miliar. Subsidi ini nantinya akan diarahkan untuk memberi pupuk organik hasil Simantri.
"Selain itu, Pemprov Bali juga mengalokasikan dana sebesar Rp29,2 miliar bagi penguatan modal lembaga ekonomi perdesaan yang digunakan untuk membeli produk pertanian Bali. Pengembangan 23 kelompok pertanian organik dan hibah sebesar Rp35 miliar kepada 212 kelompok tani juga diharapkan mampu memacu berkembangnya sektor pertanian di daerah Bali," ucapnya.
Sejalan dengan program pertanian, Gubernur Pastika juga memberi perhatian yang tidak kalah serius terhadap program unggulan lain seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Pendidikan hingga Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu).
"Semua program ini bergerak bersamaan dan terus dipacu guna mempercepat tercapainya masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara)," kata Teneng.
Ia menambahkan, setelah lima tahun berjalan, manfaat dari pelaksanaan berbagai program menunjukkan hasil signifikan dan mampu melampaui rata-rata nasional. IPM Bali mencapai 73,49 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 72,77 persen.
Bali juga mencatat prestasi dari rendahnya tingkat pengangguran yang hanya sebesar 1,3 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 6,25 persen.
"Angka kemiskinan Bali sebesar 4,4 persen juga jauh di bawah rata-rata nasional yang masih berada di kisaran 11,47 persen. Data-data makro tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Bali telah menikmati hasil program pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Ke depan, Teneng mengajak semua komponen untuk bersatu dan bahu membahu menjadikan Bali menjadi lebih baik lagi.(WRA)