Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas Udayana Prof. Dr. Wayan Windia menilai, pengembangan sistem pertanian terintegrasi atau Simantri yang diintensifkan Pemerintah Provinsi Bali menjadi contoh sangat baik dalam pemberdayaan ekonomi dan teknologi pada pertanian subak.
"Jika program Simantri sukses diimplementasikan pada subak yang sifatnya sosio-kultural akan tertunjang kekuatannya oleh sektor ekonomi dan teknologi," kata Prof Windia yang juga ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana di Denpasar, Selasa.
Dengan demikian, katanya, maka ada empat kaki yang akan mendongkrak eksistensi subak. Namun celakanya adalah pengembangan Simantri di kawasan subak ternyata dengan membentuk organisasi baru yang disebut dengan Gapoktan.
Simantri tidak memberdayakan sistem subak, bahkan hal itu akan menjadi potensi konflik pada sistem irigasi pertanian itu di masa mendatang.
Windia menambahkan, pengembangan kawasan subak sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) yang telah diakui UNESCO akan menjadi potensi kegiatan ekonomi pertanian.
Hal itu menjadi kegiatan yang sangat baik, sepanjang pemerintah merasa bertanggungjawab terhadap pengembangan subak di masa depan sebagai WBD.
Subak adalah sebuah lembaga tradisional yang berwatak sosio-kultural, basisnya kegiatan sosial dan budaya. Dengan demikian kekuatan subak bertumpu pada kegiatan sosial gotong royong yang mengatur distribusi air untuk pertanian.
Selain itu mengatur kegiatan budaya dan pelaksanaan ritual agama di pura subak. Namun dengan adanya tantangan zaman (globalisasi), maka ikatan subak tampaknya tidak cukup hanya didampingi untuk pengembangan aktivitas ekonomi dan teknologi.
Jika subak dapat didampingi secara intens dan berkelanjutan, maka sistem itu akan mampu mengembangkan kegiatan ekonomi, seperti telah terbukti di Subak Guama, Kabupaten Tabanan, Subak Wangaya Betan (Tabanan), dan Subak Lodtunduh, Kabupaten Gianyar.
Dengan demikian perlu ada program pendampingan bagi subak di Bali yang memiliki ketertarikan dalam bidang aktivitas pengembangan ekonomi, ujar Prof windia. (WDY)