Amlapura (Antara Bali) - Penyebaran isu kerusakan terumbu karang kawasan Pantai Jemeluk, Desa Purwakerti, Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, dicemaskan penyelam setempat yang khawatir akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan asing.
"Momok menakutkan yang kami rasakan soal isu kerusakan terumbu karang. Jika isu itu terus disebar oleh orang tak bertanggungjawab kemudian sampai ke telinga wisatawan mancanegara, kami yakin pantai yang mengandalkan keindahan bawah laut ini akan sepi pengunjung," kata I Nengah Sutha, salah seorang penyelam di Pantai Jemeluk, Minggu.
Padahal, kerusakan terumbu karang di bawah laut itu, kata Suta, bukan semata-mata oleh ulah warga. Kerusakan itu terutama akibat bom nyasar saat Perang Dunia II.
"Saat ini kerusakan itu telah tiada lagi, karena sudah banyak terumbu karang baru yang jauh lebih indah telah tumbuh secara alami," ucapnya.
Selain tumbuh alami, di kawasan wisata bawah laut Pantai Jemeluk juga dibangun terumbu karang buatan yang berbentuk kubus menyerupai piramida.
"Terumbu karang buatan itu dikembangkan sejak tahun 2000. Hal itu sebagai upaya melestarikan terumbu karang sekaligus menepis isu kerusakan terumbu karang di di sini," ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini wisatawan asing sangat meminati Pantai Jemeluk yang menawarkan pesona alam bawah laut yang memikat, terindah kedua setelah Bunaken di Manado. "Di tempat wisata ini, tumbuh berbagai jenis terumbu karang dan biota laut lainnya," kata Sutha.
Di kawasan ini, lanjutnya, ditemukan terumbu karang langka jenis Aquapora. Terumbu karang itu menyerupai bentuk meja maupun bunga. Selain terumbu karang, di kawasan wisata itu wisatawan juga bisa melihat jenis ikan langka seperti unibrand, ikan pari, tuna, hiu bahkan dolpin atau lumba-lumba maupun penyu hijau.
"Ikan hiu di sini jenis white reef, black reef serta hiu bertanduk. Ketiga jenis itu tidak termasuk hiu ganas. Ikan hiu itu dapat ditemukan apabila menyelam di kedalaman 25 meter," ungkapnya.
Tak kalah serunya, lanjut Sutha, di kawasan wisata Jemeluk juga terdapat bangkai kapal yang karam. "Kini, keberadaan bangkai kapal Jepang (Japanese Wreck) berukuran 14x10 meter itu diminati penyelam karena keindahan karang-karang yang tumbuh," ujarnya.
Begitu indahnya pesona bawah laut yang ditawarkan, tambah Sutha, tak heran jika 200 wisatawan asing setiap harinya menyelam di bawah laut kawasan wisata Jemeluk.(*)
Isu Kerusakan Terumbu Karang Cemaskan Penyelam Jemeluk
Minggu, 18 Juli 2010 15:51 WIB