Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah akan meninjau kembali dan merombak kurikulum sekolah
pariwisata tingkat pendidikan tinggi, menjelang permberlakukan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
"Kami sudah mengumpulkan 24 lembaga pendidikan yang mempunyai
program studi pariwisata di seluruh Indonesia di Bali belum lama ini
untuk me-review kurikulum pendidikan pariwisata kita menjelang
MEA," kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Gde Pitana di
Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan lembaga pendidikan, yang memiliki program studi
pariwisata bersifat vokasi maupun akademik, di antaranya UGM, UI,
Universitas Udayana, Universitas Pancasila, STP Bali, STP Bandung, Akpar
Medan, dan Akpar Makassar sepakat untuk membahas penyempurnaan
kurikulum pendidikan pariwisata.
Selain itu juga disepakati penyempurnaan tata nama dari sejumlah program studi pendidikan tinggi pariwisata .
"Intinya kita melakukan penataan kembali nama-nama program studi
yang sekarang ada 200 nama dengan nama yang sangat spesifik kemudian
disederhanakan menjadi lebih umum," katanya.
Dengan demikian,
ujarnya, lulusan sekolah tinggi pariwisata memiliki standar yang setara
dengan lulusan dari negara lain, sehingga bisa segera terjun ke pasar
kerja.
"Di samping itu kita mengacu pada kurikulum yg sudah disepakati
yakni ACCSTP (Asean Common Competency Standard for Tourism Professional)
dan ini memang harus dilakukan untuk menghadapi MEA 2015," katanya.
Ia menambahkan kurikulum yang telah dirombak itu akan
diberlakukan sesegera mungkin atau mulai pada tahun pelajaran 2015.(WDY)
Jelang MEA, Kurikulum Sekolah Pariwisata Dirombak
Sabtu, 3 Mei 2014 16:30 WIB