Denpasar (Antara Bali) - Rektor Undiknas University Prof Gede Sri Darma DBA mengingatkan generasi muda di Pulau Dewata untuk meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi persaingan di tengah era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Dalam MEA, tidak penting lagi seberapa panjang gelar yang sudah dimiliki, tetapi kita akan ditanya apa keahlian atau kemampuanmu," kata Sri Darma, di Denpasar, Senin,
Menurut dia, saat ini ukuran kesuksesan adalah dilihat dari kualitas diri untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik yang ujung-ujungnya dapat meningkatkan penghasilan.
"Panjangnya gelar akademik tidak menjadi ukuran kesuksesan. Apalagi jika ternyata pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan panjangnya gelar akademik, itu menandakan kalau seseorang belum sukses," ujar guru besar bidang manajemen itu.
Namun sayangnya, tambah dia, generasi muda seringkali tidak sadar dengan persaingan yang terjadi, di samping semakin tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya sebagai efek negatif dari mudahnya untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
Padahal, kata Sri Darma, dalam menghadapi persaingan yang kian ketat, strateginya harus dengan meningkatkan kualitas diri, kualitas produk, maupun jasa yang dimiliki.
Dia mencontohkan, untuk di lingkungan Kampus Undiknas University, tidak mungkin pihaknya akan berteriak-teriak minta kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ketika nanti ada kampus pendatang baru yang menawarkan gedung, kualitas pembelajaran, maupun sarana prasarana yang lebih baik.
"Jika kita berteriak minta hal itu dihentikan, tentu salah besar. Yang lebih tepat adalah segenap civitas akademika harus sadar untuk meningkatkan kualitas diri," ucapnya.
Sedangkan kalau dari sisi produk, lanjut dia, kata kunci untuk menghadapi persaingan global adalah dengan membuat konsumen senang dengan produk yang berkualitas, tetapi dengan harga yang terjangkau.
"Jadi kita harus wellcome dengan seluruh aktivitas yang dapat menguntungkan konsumen, karena konsumen yang paling utama," kata Sri Darma. (WDY)