Denpasar (ANTARA) - Universitas Pendidikan Nasional Denpasar menyiapkan dana Rp1-2 miliar setiap tahunnya untuk pengembangan riset dan pemberian apresiasi kepada dosen maupun mahasiswa yang berhasil mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal nasional dan internasional terindeks dan bereputasi.
"Untuk beradaptasi dan responsif pada pendidikan 4.0, seluruh dosen dan mahasiswa harus diarahkan untuk berinovasi melalui riset. Riset merupakan nyawa sebuah perguruan tinggi. Para dosen dan mahasiswa harus mempunyai banyak ide dalam melakukan penelitian yang aktual, menarik dan juga kreatif," kata Rektor Undiknas Denpasar Dr Nyoman Sri Subawa di Denpasar, Minggu.
Menurut Sri Subawa, semakin banyak riset yang diciptakan oleh para dosen dan juga mahasiswa di dalam perguruan tinggi dapat mendorong perbaikan peringkat reputasi dari suatu universitas.
"Kami senantiasa menerapkan sistem pembelajaran berbasis riset pada bidang pendidikan dan untuk memperkuat hal tersebut, juga telah diluncurkan 'Student Research Community' untuk mendukung kolaborasi penelitian antara mahasiswa dengan dosen Undiknas untuk mengikuti kompetisi riset bagi mahasiswa," ucapnya.
Melalui Peraturan Rektor Undiknas, bahkan bagi mahasiswa yang mampu mempublikasikan hasil risetnya ke dalam jurnal nasional maupun internasional akan berkompetisi untuk menjadi wisudawan/wisudawati terbaik Undiknas dan "reward" nya adalah dibebaskan dari penyusunan skripsi dan dapat ditetapkan sebagai wisudawan/wisudawati terbaik Undiknas.
Untuk mendorong para dosen menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan publikasi, Undiknas akan mendanai sampai dengan Rp50 juta setiap proposal penelitian yang telah lulus seleksi.
Selanjutnya, untuk penelitian yang berhasil dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional terindeks, juga akan diberikan tambahan "reward" sampai dengan Rp20 juta sebagai insentif motivasi.
Baca juga: Undiknas cetak lulusan berjiwa wirausaha dalam era Revolusi Industri 4.0
Di sisi lain, kerja sama bidang penelitian dengan kampus luar negeri juga telah dijalin oleh Undiknas dengan Edith Cowan University-Australia. Masing-masing universitas sepakat mendanai 50 persen dari total biaya penelitian dengan luaran penelitian berupa publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk mempercayakan para dosen untuk mengadakan kolaborasi seminar atau konferensi internasional.
Universitas serta Lembaga Pendidikan di Korea pun telah menjalin kerjasama dengan Undiknas, salah satunya adalah Seol University Republic of Korea, Department of Korea Education dan Korean Institute for Education and Culture.
Baca juga: Undiknas cetak lulusan berkualitas global respons revolusi 4.0 (video)
Salah satu dari klausul yang disepakati pada MoU adalah mengadakan konferensi internasional antara pihak Korea dengan Indonesia dengan Undiknas sebagai penyelenggara.
Selain itu juga disepakati pada Januari 2020 akan dilaksanakan pertukaran mahasiswa dengan Undiknas. "Sebanyak 50 Korean Student akan mengadakan Enrichment Program dan Culture Exchange di Undiknas dengan menggunakan fasilitas lengkap yang telah ada di Smart Solution Hall di Undiknas," ujar Sri Subawa.*