Ukraina (Antara Bali) - Sejumlah pria bersenjata menyerbu satu hotel di Simferopol ibu kota wilayah Krimea pada Sabtu menjelang referendum yang tegang di semenanjung Laut Hitam untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Seorang kru AFPTV melihat sekitar 30 orang bersenjata di Hotel Moskow, sebagian besar dari mereka mengenakan balaclava dan memegang senapan serbu Kalashnikov.
Di hotel, di mana banyak wartawan yang meliput referendum tinggal, seorang pria bersenjata mengatakan kepada wartawan :"Kami sudah menghancurkan satu kamera, apakah Anda ingin kami hancurkan satu lagi.?"
Orang bersenjata lainnya mengancam seorang fotografer dengan popor senapan dan orang ketiga mengarahkan senjata pada wartawan yang mencoba untuk naik tangga.
Orang-orang bersenjata - banyak bercelana jins dan jaket kulit - tampaknya anggota milisi pertahanan diri yang sekarang mengendalikan Krimea bersama pasukan Rusia.
Operasi keamanan berlangsung sekitar satu jam dan para pejabat di tempat kejadian memberikan laporan yang saling bertentangan tentang mengapa orang-orang bersenjata berada di sana.
"Itu adalah alarm palsu," kata Valeriy Kuznetsov, kepala pertahanan di DPRD Krimea.
"Kami sedang mencari sesuatu yang buruk tetapi kami tidak menemukan apa-apa," katanya.
Tetapi Olga Kondrashova, juru bicara kepolisian, mengatakan hal itu adalah "pelatihan yang terencana," demikian AFP.