Denpasar (Antara Bali) - Pasaran Singapura menyerap 37,38 persen ekspor perhiasan (permata) dari Bali, khususnya kerajinan perak yang totalnya mampu menghasilkan devisa sebesar 23,73 juta dolar AS selama tahun 2014.
"Kerajinan perak yang dikapalkan ke luar negeri itu juga diserap pasaran Amerika Serikat sebesar 10,90 persen," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, selain itu juga diserap pasaran Australia 0,54 persen, Inggris 1,67 persen, Hong Kong 18,29 persen, Italia 1,62 persen, Spanyol 0,78 persen, Belanda 9,04 persen, Prancis 0,95 persen dan 18,46 persen sisanya diserap oleh berbagai negara di belahan dunia.
Ekspor kerajinan perak dari Bali meningkat 8,09 persen dari dari 21,96 juta dolar AS pada tahun 2012 menjadi 23,73 juta dolar AS pada tahun 2013.
Demikian pula dari segi volume meningkat 42,87 persen dari 5,94 juta unit pada tahun 2012 menjadi 8,49 juta unit pada tahun 2013.
Ketut Teneng menambahkan, unit usaha industri kecil berbahan baku perak sebagian besar ditekuni masyarakat Desa Celuk, Kabupaten Gianyar yang mampu memberikan kontribusi sebesar 4,98 persen dari total ekspor Bali sebesar 486,06 juta dolar AS.
Perajin yang berderet di sepanjang jalan menuju kawasan Bali timur itu memproduksi berbagai jenis cindera mata berbahan baku perak dalam berbagai jenis rancang bangun yang unik dan menarik.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya.
Ketut Teneng menjelaskan, cindera mata dari bahan baku perak yang menembus pasaran luar merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan industri skala rumah tangga yang mampu menembus pasaran global.
Ekspor kerajinan perak sangat tergantung dari situasi pasaran luar negeri, di samping kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Bali sebagai daerah tujuan wisata yang menerima kunjungan tiga juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya merupakan salah satu pasaran potensial bagi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, termasuk kerajinan dari bahan baku perak.
Hampir setiap wisatawan mancanegara yang pulang ke negaranya setelah menikmati liburan di Bali membeli oleh-oleh hasil kerajinan yang digeluti masyarakat setempat, ujar Ketut Teneng. (WDY)