Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 45 orang Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Badung, Bali, mengikuti bimbingan teknis dan pembekalan dasar tanggap darurat bencana.
"Kegiatan itu bertujuan untuk penguatan kapasitas anggota TRC dengan meningkatkan kualitas layanan tanggap darurat sesuai dengan kebutuhan manajemen tanggap darurat dan jaminan keselamatan dengan keterampilan individu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung I Nyoman Wijaya di Mangupura, Rabu.
Selain itu, nantinya anggota TRC juga mampu melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika yang berkaitan dengan kebencanaan yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
Materi yang akan diberikan dalam bintek itu yaitu berkaitan dengan pengetahuan manajemen, tugas dan fungsi anggota TRC beserta kegiatan di lapangan manakala terjadi bencana, penentuan status tanggap darurat bencana dan organisasi komando tanggap darurat, reaksi cepat dan Rapid Assessment, penyusunan rencana operasional dan Emergency Service Response (ESR).
Menurut dia, standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh anggota TRC adalah kemampuan dalam meningkatkan komitmen dan integritas moral, tanggung jawab profesi, disiplin dan etos kerja, prinsip-prinsip budaya organisasi pemerintahan, manajemen perkantoran, dan bekerjasama dalam kelompok dan melaksanakan komunikasi yang saling menghargai.
"Dengan pelaksanaan bintek ini diharapkan kepada para petugas TRC dapat memiliki pola pikir yang baru sebagai petugas yang penuh pengabdian dan sebagai relawan bencana, bukan lagi sebagai pegawai biasa karena pola pikir tersebut sangat penting dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat terutama memberikan informasi tentang kebencanaan," ucapnya.
Sementara itu I Wayan Netra selaku Ketua Panitia Bimtek mengatakan, kegiatan itu berlangsung berlangsung selama tiga hari dari tanggal 25--27 Februari 2014 diikuti 45 orang yang terdiri dari unsur BPBD, dinas terkait, tenaga TRC BPBD dan unsur Palang Merah Indonesia.
"Praktek lapangan akan dilaksanakan di dua tempat yakni di Kantor SAR Denpasar untuk praktek Rapling (evakuasi vertikal) dan Pantai Patrajasa Kuta untuk praktek operasional perahu karet," ujarnya. (WRA)