Kediri (Antara Bali) - Produksi gula di PT Perkebunan Nusantara X (Persero) pada 2013 ini mengalami penurunan dari 494 ribu ton tahun 2012 menjadi 482 ribu ton pada 2013.
"Saya sebenarnya tidak suka bicara iklim. Kejadian ini seperti 2005 lalu, yang sangat dipengaruhi iklim. Ada kemarau dan hujan yang berkepanjangan," kata Direktur Produksi PTPN X Tarsisius Sutaryanto ditemui setelah acara penanaman pohon di kawasan pusat penelitian (Puslit) Djengkol, Dusun Truning, Desa Tempurejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan manajemen sedang berusaha keras untuk memperbaiki produksi, sehingga pada produksi tahun depan mampu mencapai target menjadi lebih baik.
Musim giling dimulai pada Juni dan diproyeksikan berakhir pada awal November 2014. Giling sengaja dilakukan mundur, tidak pada Mei karena diprediksi pada bulan itu curah hujan masih cukup tinggi, sehingga dilakukan mundur agar rendemennya bagus.
Pada 2014, pihaknya menargetkan mampu memproduksi gula di atas 500 ribu ton. Sejumlah cara sudah dilakukan demi mencapai target itu di antaranya dengan memperbaiki kualitas bibit, pengairan, agar rendemen bagus.
Selain itu, manajemen juga akan lebih memerhatikan kualitas tanaman tebu yang ditanam di lahan sendiri. Diharapkan, pada musim giling mendatang, rendemen mampu mencapai angka 8,39 persen. Pada musim giling 2013 ini, rendemen tidak terlalu jauh dari target rendemen 2014.
"Dorongannya dengan mulai giling pada Juni, rendemen akan baik. Posisi tebu sudah masak," katanya.
Pihaknya juga menyebut, belum ada rencana untuk perluasan lahan, dan lebih memaksimalkan lahan tebu yang ada saat ini. Sejumlah rencana penanaman tebu seperti di Madura sekitar 3.000 hektare, hasilnya masih belum menjadi target untuk penambahan bahan baku produksi.
"Kami mencoba selektif dan tidak tergesa-gesa. Penambahan lahan belum ada, kami kelola yang ada dulu," jelasnya.
Pihaknya juga sudah memetakan sejumlah masalah saat musim tanam di areal PTPN X, di antaranya lahan yang berada di kawasan pabrik gula wilayah Sidoarjo.
Di lokasi tersebut, masih terdapat kesulitan untuk sistem pengairan karena tidak bisa membuang air dengan lancar. Padahal, salah satu persyaratan agar tanaman tebu baik, adalah air yang tidak menggenang.
Untuk itu, pihaknya berencana mengucurkan dana "Corporate social responsibility" ke lokasi daerah tersebut demi membangun sistem pengairan menjadi lebih baik. Selain baik untuk lahan tebu, juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar.
Sejumlah jajaran pejabat di PTPN X mengikuti acara penanaman pohon di kawasan Puslit Djengkol, Kabupaten Kediri. Selain dihadiri pejabat dari PTPN X, juga jajaran muspida. Acara itu diawali dengan menanam tanaman bersama-sama di kawasan tersebut.
Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menyambut baik acara penanaman pohon tersebut. Hal itu dilakukan sebagai langkah menjaga debit mata air.
"Penghijauan ini supaya debit mata air meningkat, demi kelestarian alam," kata Bupati. (WRA)