Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menganggap kegiatan tahunan Bali Democracy Forum (BDF) memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan sektor pariwisata di Pulau Dewata itu.
"BDF ini merupakan acara tahunan yang sudah pasti akan digelar di Bali selamanya sehingga secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap jumlah wisatawan yang datang ke Bali," kata Asisiten Bidang Ekonomi dan Kesra Sekda Provinsi Bali Ketut Wija di Denpasar, Kamis.
Selain itu para delegasi BDF juga berkesempatan mengunjungi sejumlah objek wisata sekaligus berbelanja kerajinan tangan khas Bali.
"Jadi, mereka tidak hanya melakukan pertemuan di Bali, tetapi memberikan kontribusi terhadap masyarakat setempat," ujarnya.
Kontribusi langsung yang didapatkan masyarakat adalah tenaga kerja lokal mendapat kesempatan ikut bekerja dalam kepanitiaan tersebut.
Selain itu, para pekerja seni, sopir, pemandu pariwisata, dan masih banyak keuntungan yang didapatkan masyarakat di Pulau Dewata. Namun, pihaknya tidak memerinci kontribusi yang sudah didapatkan selama pelasanaan kegiaan tersebut.
Dengan demikian, dalam rangka menyambut BDF VI pada 7-8 November 2013, pihaknya mengajak segenar masyarakat untuk turut serta menyukseska agenda tahun itu.
"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan Bali untuk menyukseskan BDF dan kegiatan internasioan lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa setelah BDF masih banyak kegiatan yang bersakal nasional dan internasional yang digelar di Bali sehingga saat ini menjadi momen yang tepat untuk terus mempromosikan Bali dan Indonesia di kancah internasional.
Sementara itu, Ketua Association Indonesia Tour dan Travel Agen (ASITA)Bali Ketut Ardana mengharapkan dalam kegiatan berskala nasional dan internasional yang digelar di Pulau Dewata selalu melibatkan tenaga kerja lokal.
"Kami mengharapkan kegiatan-kegiatan nasional dan internasional yang digelar di Bali melibatkan tenaga lokal, hal ini dalam upaya pemerataan lapangan pekerjaan di Pulau Dewata," katanya.
Ia mencontohkan seperti penyelenggaraan KTT APEC baru-baru ini. Keterlibatan pekerja pariwisata lokal masih sangat minim. Bahkan ada banyak pramuwisata misalnya yang didatangkan dari luar Bali. (WRA)