Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Arti Denpasar sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap pengembangan dan kelestarian seni budaya Bali akan menggelar acara untuk mengenang kepergian selama-lamanya I Kadek Suardana (57).
"Almarhum selama ini menjabat Ketua Yayasan Arti, sekaligus seniman kontemporer telah pergi untuk selama-lamanya," kata Dewa Palguna salah seorang pendiri Arti bersama almarhum Kadek Suardana di Denpasar, Selasa.
Nanti akan ada acara untuk mengenang almarhum Kadek Suardana, namun kapan dan dimana belum bisa ditentukan. Paling tidak akhir tahun 2013 atau awal 2014.
"Dari teman-teman seniman yang ikut waktu ritual pengabenan (pembakaran jenazah) spontan menyatakan siap untuk membuat acara," ujar Palguna.
Konsep acaranya nanti bisa mengambil dari karya yang sudah pernah diciptakan oleh almarhum atau mungkin karya tersebut akan divariasi sehingga tampilanya menjadi sedikit berbeda.
Yayasan Arti didirikan pada tahun 1998 oleh I Kadek Suardana bersama dengan I Dewa Palguna, Arya Soetama dan Ulf Gadd. Yayasan ini bergerak di bidang pelestarian dan pengembangan seni dan budaya khususnya di Bali.
Kantor sekretariat Arti Denpasar berada di kawasan Penatih, tepatnya di Jalan Padma, Gang Harum, Denpasar. Fasilitas pengembangan seni dan budaya di tempat tersebut dilengkapi oleh gedung pementasan yang dibangun diatas lahan seluas 600 meter persegi.
Beberapa karya dari seniman kelahiran tahun 1956 diantaranya Gambuh Machbeth (1998), Ritus Legong (2002), Tajen I (2002), Tajen II (2006), Sri Tanjung : The Scent of Innocence (2009).
Palguna mengatakan dari beberapa temannya sempat mempunyai ide agar hasil dana dari acara tersebut disumbangkan ke pihak keluarga almarhum.
Namun dari pihak keluarga almarhum sendiri menolaknya. Karena kesibukan dari teman-teman Arti, makanya belum ada jadwal maupun konsep pasti terkait acara ini.
"Tapi secepatnya kami akan bertemu untuk menentukan bagaimana acaranya," ujarnya yang juga Dosen hukum Universitas Udayana. (WRA)