Denpasar (Antara Bali) - Derai air mata seorang siswi sebuah SMK di Denpasar, Bali, terus mengalir ketika sepeda motor dan telepon seluler atau HP miliknya dibawa kabur oleh pria yang telah dianggap sebagai pacar.
"Katanya pinjam untuk pulang dulu ke rumahnya sekitar 10 menit, tapi saya tunggu sudah hampir tiga jam dia belum juga datang. Saya takut pulang ke rumah. Nanti orang tua saya marah," kata remaja bernama Yanti itu sambil sesenggukan dengan linangan air mata yang membasahi pipinya di kawasan Lapangan Lumintang, Denpasar, Minggu.
Ditemui beberapa warga setempat yang terus mencoba menanyakan, kenapa seorang diri di lapangan dan terus-menerus menangis, Yanti semula enggan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Remaja yang terlihat lugu namun tampak mengalami ketakutan psikologis itu beberapa kali berucap tidak berani pulang ke rumahnya karena khawatir dimarahi oleh kedua orang tua.
Setelah dibujuk oleh sejumlah warga dan didatangkan seorang polisi yang bertugas di pos penjagaan Jalan Gatot Subroto-A Yani, Yanti akhirnya mau diantarkan oleh warga untuk pulang ke rumahnya di Jalan Dewata, kawasan Sidakarya, Denpasar.
Menurut Yanti, pria yang dianggap sebagai pacar dan mengaku bernama Edi itu baru dikenal sekitar sebulan dan katanya sudah bekerja di sebuah perusahaan.
Edi selain pinjam sepeda motor Yamaha Mio berwarna biru dengan nomor polisi DK-7526-EF, juga pinjam HP. "Dia bilang HP miliknya mati, sehingga saya pinjami HP juga. Tapi kenapa dia kok nggak balik-balik ke lapangan lagi. Padahal saya disuruh nunggu," ucapnya polos.
Setelah di antar warga ke rumahnya, ayahnya bersama korban Yanti dan pamannya, sore itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Denpasar Utara, yang lokasinya juga tidak jauh dari tempat kejadian Lapangan Lumintang.
Pihak Polsek Denpasar Utara yang menerima laporan tersebut, hingga malam masih melacak keberadaan tersangka pelaku Edi bersama barang bukti sepeda motor yang sudah digunakan keluarga Yanti sekitar empat tahun dan sebuah HP tersebut.
Kawasan Lapangan Lumintang selama ini menjadi salah satu tempat bertemu para remaja SMP, SMK/SMU, hingga kaum dewasa, baik sekedar duduk-duduk ngobrol hingga berpacaran di tempat terbuka.(*)