Bangli, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli, Bali menebar sekitar 20 ribu benih ikan nila di Danau Batur, Kintamani untuk menjaga kelestarian ekosistem salah satu sumber cadangan air di Pulau Dewata itu.
“Selain jadi tempat wisata, Danau Batur juga rumah bagi berbagai jenis ikan dan tumbuhan air,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (PKP) Bali Wayan Sarma di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat.
Selain di danau terbesar di Bali itu, pihaknya juga menebar benih ikan di sungai dan wilayah perairan lainnya dengan total sekitar 149 ribu benih ikan nila.
Adanya penebaran ikan tersebut, selain untuk menjaga keseimbangan alam, juga mendukung sumber mata pencaharian nelayan di Danau Batur.
Saat ini, lanjut dia, tantangan yang dihadapi Danau Batur, di antaranya pendangkalan, polusi hingga adanya predator ikan setan merah dengan nama latin Amohilophus labiatus itu yang mempengaruhi populasi ikan endemik di danau tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Bangli I Dewa Bagus Riana Putra menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan upaya budi daya ikan melalui keramba untuk menjaga keberlanjutan danau.
Upaya itu juga menjadi bagian penataan kawasan danau agar lebih bersih, karena juga menjadi daerah tujuan wisata.
“Kami harus menjaga kelestarian lingkungan Danau Batur, salah satunya dengan memindahkan budi daya ikan dari danau ke darat secara bertahap,” ujar Riana Putra.
Penebaran benih ikan nila itu diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan masyarakat dan mengembalikan fungsi Danau Batur sebagai rumah bagi berbagai jenis ikan.
Sekda juga mengajak seluruh masyarakat, termasuk pihak swasta dan pelaku usaha perikanan untuk ikut mendukung upaya pelestarian danau yang berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
Danau Batur memiliki empat potensi utama, yaitu pariwisata, perikanan, pertanian hortikultura, dan fungsi lingkungan sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2013.
Danau Batur dengan Gunung api Batur di sisi barat laut, merupakan salah satu warisan budaya dunia, yaitu sebagai Batur Global Geopark oleh organisasi PBB bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya (UNESCO).
