Buleleng, Bali (ANTARA) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, Gede Supriatna mengapresiasi pelaksanaan Semarak Desa Bengkel sebagai upaya membangkitkan pelestarian budaya sejalan dengan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa tersebut.
"Kegiatan ini menjadi ruang kebangkitan potensi desa, baik dari sisi sejarah, seni budaya, maupun produk lokal UMKM," kata Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, pelaksanaan semarak desa yang berkolaborasi dengan PPUMI (Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia) Bali sejalan dengan program integrasi antara sektor pertanian, UMKM, dan pariwisata yang sedang digalakkan pemerintah daerah setempat.
"Ini bukan sekadar seremoni. Kegiatan ini sangat positif karena menggandeng organisasi yang bergerak di bidang usaha mikro, khususnya pemberdayaan perempuan,” ujarnya.
Wakil Bupati yang akrab disapa Supit itu menjelaskan, dengan lebih dari 63.000 pelaku UMKM di wilayahnya, potensi ekonomi lokal sangat besar jika didukung dengan baik.
“Melalui pariwisata, hasil produksi pertanian yang diolah UMKM bisa terserap dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Pihaknya optimis akan keberhasilan kegiatan ini, sehingga bisa mendatangkan pengaruh positif, tidak hanya untuk Desa Bengkel, namun juga untuk seluruh desa di Kabupaten Buleleng.
"Ini kegiatan yang bisa direplikasi di desa-desa lain di Buleleng. Semangat kolaborasi dan pelibatan UMKM serta tokoh adat adalah kunci keberhasilannya,” pungkas Supit.
Sementara itu, Perbekel Bengkel Putu Artana menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas desa melalui pembentukan awig-awig (aturan adat) dan peraturan pelaksana (pralinem).
Hal itu sejalan dengan Sosialisasi Empat Pilar - MPR RI yang juga dibawakan oleh Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
"Sebagai landasan, kami akan menyusun awig-awig dan mengadaptasi beberapa referensi dari Sabunkaw. Harapannya, nanti bisa diserahkan oleh Ketatatuhan secara bertahap agar warga bisa memahami kembali jati diri mereka sebagai warga Bengkel," ujarnya.
Artana menambahkan sejarah desa akan diungkap melalui peluncuran buku, diskusi sejarah, hingga kunjungan ke pameran kuliner khas Bengkel bertajuk Nyakan Disisi.
Pihaknya juga menyebut dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas dan tokoh adat, sangat penting dalam mewujudkan desa wisata yang lestari.
Pemerintah Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, bersama Desa Adat Bengkel dan PPUMI Bali menggelar kegiatan bertajuk Semarak Desa pada Sabtu dan Minggu, 14-15 Juni 2025, di Gedung IPSA Desa Bengkel.