Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengisi dan merombak posisi eselon III dan IV di berbagai instansi lingkup provinsi menggunakan sistem merit dalam penunjukannya.
"Pada periode ini karena Bali sudah diakui memberi jabatan dengan sistem merit, polanya tidak lagi menggunakan pansel, saya betul-betul menggunakan merit. Untuk yang sekarang, eselon III dan IV manajemen talenta," kata Wayan Koster di Denpasar, Senin.
Gubernur menempatkan 75 PNS dalam jabatan administrator dan 83 orang jabatan pengawas di lingkup Pemprov Bali.
Untuk mengetahui semua, dia membaca sendiri dokumen pegawai yang menempati posisi eselon II, III, IV, dan jabatan fungsional yang setara dengan itu.
"Saya baca langsung, itu kira-kira ada ribuan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Koster dan tokoh Temesi dialog bahas relokasi TPA
Penggunaan sistem merit, lanjut dia, demi mendapat pegawai yang tepat di bidangnya sesuai dengan latar belakang pengalaman, pengetahuan, dan talenta mereka.
Ditegaskan pula bahwa tidak ada aksi titip-menitip nama atau bahkan berdasarkan kenalannya sendiri sebab posisi-posisi yang diisi hari ini tidak berkaitan langsung dengannya sehingga tidak dikenal secara personal.
Menurut dia, pengisian jabatan akan sangat bagus jika pendidikannya sesuai. Pasalnya, salah satu yang membentuk kompetensi seseorang dalam jabatan adalah latar belakang pendidikan, pengalamannya, dan pengetahuannya.
Namun, kata Koster, tidak semua PNS yang mengisi jabatan baru hari ini dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya.
Untuk beberapa kasus, dia mencoba memilih dari kejujuran, tingkah laku, maupun portofolio yang disajikan sekretaris daerah.
Hal yang sama juga diterapkan saat pilih eselon II sebelumnya. Jika persaingan terasa ketat, dia membandingkan beberapa foto calon dan memilih yang sesuai dengan posisi.
Baca juga: Gubernur Koster bentuk tim berantas bisnis WNA ilegal
Koster meyakini kemampuannya dalam mengamati pegawai sehingga tidak ingin didampingi dalam menentukan setiap pengisi jabatan.
Kepada eselon III dan eselon IV yang baru diangkat, Koster berpesan agar memahami visi dan misi serta program kerjanya pada periode kedua ini.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu menegaskan bahwa pihaknya tidak meminta apa pun, hanya ingin kemampuan PNS tersebut dioptimalkan untuk menjalankan pembangunan Bali.
Pada periode kedua ini, Koster ingin lebih cepat pencapaian sejumlah program agar lebih optimal meletakkan landasan untuk haluan Bali 100 tahun ke depan.
Selama 5 tahun ini, kata dia, adalah tahun yang menentukan. Oleh sebab itu, harus sukses supaya tatanan Bali ke depan makin kokoh dan terang.