Jakarta (Antara Bali) - Komik Indonesia "5 Menit Sebelum Tayang" mendapat Silver Award
di ajang International Manga Award keenam yang diselenggarakan
pemerintah Jepang.
Pembuat komik itu, Ockto Baringbing (naskah)
dan Muhammad Fathanatul Haq (ilustrasi), Februari lalu diundang ke
Jepang untuk menghadiri upacara
pemberian penghargaan dan mengunjungi penerbitan manga di Negeri
Sakura.
Ockto mendapat inspirasi membuat naskah cerita tentang
lika-liku kehidupan jurnalis televisi Indonesia itu dari stasiun
televisi tempat dia bekerja sebagai editor video.
Meski pria berdarah Batak bernama samaran Go King itu tidak pernah mencicipi pekerjaan sebagai reporter maupun camera person, ia bisa membeberkan kehidupan dua profesi itu secara gamblang.
Dari mana dia mengumpulkan ide cerita?
Rupanya dia "menguping" untuk menjaring informasi tentang kehidupan di balik layar televisi.
"Saya
suka mendengarkan teman-teman kalau mereka sedang berkumpul. Ada yang
cerita seru habis liputan di sana-sini, saya sih nggak pernah liputan,"
kata Ockto kepada ANTARA News.
"Ada yang cerita tentang rating dan share. Dari cerita itu, saya pilih yang menarik, lalu ditambah bumbu cerita seperti romance agar seru untuk dibaca," tuturnya.
Waktu
itu Ockto belum berani bicara terbuka tentang komiknya pada rekan
sekantor. Hanya segelintir saja teman yang mengetahuinya.
"Saya awalnya nggak cerita karena kurang pede. Makanya saya pakai nama Go King," jelas pengagum komikus Akira Toriyama itu.
Menjelang
kepergiannya ke Jepang untuk menerima penghargaan, barulah Ockto
mengumumkan karyanya lewat sebuah poster yang dia tempel di kantor.
"Saya
tulis, 'Terima kasih, ini curhatan kalian saya jadikan komik dan
menang', habis itu saya langsung cuti ke Jepang," kata dia serta
tertawa.
Kini, setelah teman-teman kantornya tahu, Ockto pun mendapat dukungan mereka.
Pria yang sejak kecil senang membaca komik Jepang itu kerap diajak melihat langsung proses liputan.
"Saya sering diajak ikut liputan, tapi jadwalnya bentrok terus. Pernah sih ikut liputan sayangnya bukan hardnews," ujar pengagum komik Dragon Ball itu.
Sekarang
Ockto ingin fokus menyelesaikan komik yang dia garap bersama Muhammad
Fathanatul Haq, yang biasa disapa Matto, tersebut.
Meskipun bisa menggambar, pria kelahiran 30 Oktober 1984 itu memilih fokus membuat cerita dalam proyek selanjutnya.
"Saya
fokus menggarap cerita karena di situ saya menemukan kekuatan saya.
Lagipula akan makan banyak waktu kalau saya juga menggambar sendiri,"
katanya.
Dia berharap, kemampuannya dapat memberi kontribusi bagi dunia komik Indonesia.
"Katanya
kelemahan komik Indonesia ada di cerita, makanya saya berharap bisa
meningkatkan kualitas komik Indonesia," demikian Ockto Baringbing. (GDE)
Ockto Baringbing ke Jepang Berkat "Nguping"
Kamis, 18 April 2013 10:07 WIB