Jakarta (Antara Bali) - Karakter Komik yang lebih dekat dengan kehidupan
keseharian cenderung lebih disukai pembaca, kata penggemar komik,
Singgih Nugroho.
Singgih yang tergabung dalam Komunitas Marvel Indonesia (KMI) itu mengaku menggemari komik-komik terbitan Marvel sejak lama.
Menurut dia, kehidupan salah satu karakter komik Marvel bahkan mirip dengan kehidupan kesehariannya.
"...dari karakter-karakternya ya, menurut saya banyak yang cukup related dengan kehidupan saya. Misalnya Ant-Man, Scott Lang, seorang bapak yang selalu struggle dalam mengurus anaknya, meskipun dia superhero," ujar Singgih kepada ANTARA News di Jakarta.
"Kebetulan
saya seorang ayah dan memiliki seorang puteri juga. Buat saya kok
related dengan kehidupan saya. Begitu pun dengan karakter lain yang
dekat dengan keseharian kita dan menarik," tambah dia.
Sementara
itu, dalam kesempatan berbeda, pengamat komik sekaligus komikus, Hikmat
Darmawan, mengungkapkan, menciptakan karakter komik yang dekat dengan
kehidupan masyarakat, seharusnya, bisa lebih dieksplorasi para komikus
lokal.
Karena sebenarnya dari sisi keterampilan teknis, menurut dia, kemampuan komikus lokal bisa dikatakan unggul.
"Dari
segi keterampilan teknis menggambar, komikus kita umumnya unggul. Yang
masih harus dieksplorasi, cerita, ide, juga kemampuan menyerap dan
terlibat dengan denyut kehidupan masyarakat kita sehingga menghasilkan
cerita-cerita yang dekat dengan masyarakat kita," ungkap Hikmat.
Di
samping itu, lanjut dia, belum mapannya industri komik lokal merupakan
kendala lain yang harus dihadapi komikus lokal sehingga karya mereka
dikenal para pembaca tanah air, seperti halnya komik-komik asing.
Hal
ini salah satunya karena industri penerbitan yang masih bermasalah.
Hal senada diungkapkan Singgih. Menurut dia, selain industri komik lokal
yang belum mapan seperti di luar negeri, kesempatan para komikus lokal
untuk unjuk karya pun masih terbatas.
"Industri komik Marvel
sudah ada sejak lama banget. Mereka sudah mapan, mereka sudah punya
pasarnya sendiri. Sedangkan kita, sekarang sih mencoba bangkitlah," kata
Singgih.
"Dari sisi keterampilan, sebenarnya bisa bersaing, saya
punya beberapa teman yang menggambar untuk buku Marvel. Jadi kalau
berbicara talenta, kita sudah bisa bersaing dengan orang-orang di luar
sana. Tetapi kesempatan dan industrinya belum memungkinkan saja," tambah
dia. (WDY)
Karakter Komik Dekat dengan Keseharian Lebih Disukai
Minggu, 24 Mei 2015 10:59 WIB