Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit merah diperkirakan akibat menurunnya jumlah produksi di ibu kota provinsi tersebut sehingga pasokan berkurang.
“Penyebab kenaikan (harga cabai rawit merah) karena pasokan berkurang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Anggreni Suwari di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia menjelaskan penurunan produksi diakibatkan salah satunya penurunan luas tanam cabai dari 7,14 hektare pada 2023 menjadi 4,22 hektare pada 2024.
Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan karena para petani beralih menanam komoditas lain akibat tingginya risiko menanam cabai.
Data Dinas Pertanian Kota Denpasar menyebutkan produksi cabai di kota itu pada 2024 mencapai 24,27 ton atau turun dibandingkan 2023 mencapai 67,33 ton yang diperkirakan berkontribusi memicu kenaikan harga.
Selain karena penurunan produksi, ujar dia, faktor cuaca yakni musim hujan juga mempengaruhi produksi cabai di Kota Denpasar.
Untuk 2025, pihaknya memproyeksi produksi cabai di Denpasar mencapai 32,79 ton karena didukung perluasan luas tanam yang diproyeksi mencapai 4,31 hektare.
Sementara itu, menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah, sejumlah kebutuhan pangan mulai mengalami peningkatan harga salah satunya cabai rawit merah.
Harga cabai rawit merah di Kota Denpasar pada Rabu ini bahkan menembus Rp110 ribu per kilogram di Pasar Agung Peninjoan, dari awalnya mencapai Rp70 ribu per kilogram pada pekan lalu.
“Ini belum masuk Ramadhan tapi harganya sudah naik, belum lagi hari besar keagamaan lainnya,” ucap pedagang bahan pokok Pasar Agung Peninjoan, Jero Ami.
Sementara itu, berdasarkan data sistem informasi harga pangan (Sigapura) Bali yang diakses pada Rabu ini pukul 10.00 Wita, rata-rata harga cabai rawit merah mengalami kenaikan yang dipantau di 60 pasar di Bali.
Rata-rata harga cabai rawit merah di Bali mencapai Rp92.321 per kilogram atau naik 28 persen jika dibandingkan harga seminggu lalu pada Rabu (19/2) mencapai rata-rata Rp66.119 per kilogram.
Ada pun harga tertinggi terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar yakni di Pasar Badung mencapai Rp108 ribu per kilogram, kemudian di Pasar Kreneng, Pasar Ketapian serta Pasar Nyanggelan Denpasar mencapai Rp105 ribu per kilogram.
Selain itu, harga bawang merah rata-rata di Bali mencapai Rp29.653 per kilogram atau naik Rp2.037 dibandingkan satu minggu lalu dan cabai merah besar mencapai Rp64.052 per kilogram atau naik Rp13.429 dari seminggu lalu.