Jimbaran (Antara Bali) - Pengamat ekonomi Prof Dr I Wayan Ramantha memandang kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada kuartal II 2013 tidak akan berdampak psikologis bagi pengusaha di Pulau Dewata karena peningkatannya secara bertahap.
"Dampak psikologisnya saya rasa tidak ada dan bagi pengusaha dampak kenaikan tidak terlalu signifikan," kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana itu, di Jimbaran, Badung, Kamis.
Seperti diketahui pemerintah pada tahun ini menaikkan TDL sebesar 15 persen secara bertahap setiap tiga bulan. Untuk kuartal kedua, kenaikan TDL dirancang sebesar 4,3 persen.
Menurut dia, memang setiap kenaikan apapun pada dasarnya selalu menimbulkan dua dampak yakni dampak riil dan psikologis. Namun realitasnya selama ini dampak psikologis selalu lebih tinggi dibandingkan dampak riilnya jika kenaikan dilakukan secara tiba-tiba.
"Khusus untuk kenaikan TDL ini kami pikir dampak riilnya tidak dominan dan hanya sekian persen sehingga nantinya tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga produksi dari barang-barang," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Gede Sumarjaya Linggih menyatakan setuju dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen secara bertahap pada tahun ini.
"Jika dihitung secara menyeluruh sebenarnya tidak terlalu memberatkan industri, persoalannya efek psikologis saja yang menyebabkan kenaikan TDL ini seakan menjadi sebuah beban," katanya. (LHS)
Kenaikan TDL Tak Berdampak Psikologis
Kamis, 11 April 2013 17:33 WIB