Denpasar (Antara Bali) - Penderita tuberkolusis di Kota Denpasar meningkat karena warga yang terdata dan telah mendapat pengobatan mangkir meminum obatnya.
"Penderita yang mangkir minum obat akan menimbulkan MDR (multi drugs resistance) yang tentunya akan menimbulkan biaya tinggi untuk pengobatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Sri Armini di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan jumlah penderita TBC yang terdata hingga akhir 2012 sebanyak 1.046 orang, terdapat empat persen penderita yang mangkir untuk minum obat.
Padahal, katanya, penderita seharusnya minum obat enam bulan untuk mencapai kesembuhan.
"Mangkirnya penderita minum obat akibat mereka pindah alamat dan merasa sudah sembuh setelah minum obat selama dua bulan," kata Sri Armini.
Untuk itu, Sri mengharapkan penderita TBC benar-benar menjalani pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter. Terlebih lagi sekarang adanya virus HIV/AIDS juga berdampak pada meningkatnya penderita TBC. (*/ADT/T007)