Denpasar (Antaranews Bali) - Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar menyerahkan bantuan sembilan kebutuhan pokok atau sembako kepada warga penderita tuberkolosis yang kurang mampu.
Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha di sela-sela menyerahkan bantuan sembako kepada warga masyarakat di Denpasar, Jumat, mengatakan pemberian sembako tersebut merupakan salah satu upaya mendukung para penderita tuberkolosis cepat sembuh.
"Selain memberikan bantuan sembako, kami juga terus memberikan pendampingan pada penderita dengan menyosialisasikan minum obat pada yang tepat yakni PMO (pengawas penelan obat)," ujarnya.
Ia mengharapkan penderita tuberkolosis (TB) yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang, yaitu enam bulan secara berkesinambungan, atau tidak boleh berhenti sebelum waktu yang ditentukan tersebut.
Hal tersebut agar tidak terjadi resistensi atau kuman menjadi kebal bila tidak mengikuti aturan meminum obat itu secara teratur.
"Saya harapkan semua penderita TB mengikuti aturan dalam meminum obat. Sedangkan untuk PMO benar-benar melakukan pengawasan terhadap penderita TB sehingga dapat mengikuti aturan dalam minum obat," ujarnya.
Disamping itu, Made Sudhana berharap peran masyarakat untuk turut menyosialisasikan dalam pencegahan TBC.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denapasar Ida Bagus Eka Putra mengatakan penyakit TB disebabkan oleh kuman dan penyebarannya dari beberapa faktor di antaranya faktor kesehatan diri sendiri dalam kondisi lemah disamping juga lingkungan yang kurang sehat.
Untuk itu Eka Putra berharap semua warga masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih.
Terkait dengan jumlah penderita di Kota Denpasar, Eka Putra mengaku tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2016 jumlah penderita TB dari hasil laboratorium paru dan anak mencapai 1.168 kasus.
Sedangkan tahun 2017 jumlah penderita mencapai 1.217 kasus. Jumlah ini jauh lebih kecil dari hasil survei yang dilakukan WHO, penderita lama dan baru ditemukan kasus 660 per 100 penduduk.
Jika penduduk Denpasar diasumsikan 800 jiwa diperkirakan terdapat 5.280 penderita. Peningkatan pendirita juga dampak dari adanya penyakit HIV/AIDS dan penyakit lainnya seperti kencing manis.
Untuk penderita yang telah sembuh dari TB mencapai 90,82 persen ditahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 73,61 persen. (WDY)