Ubud (Antara Bali) - Kasih sayang seorang perempuan dinilai mampu mendorong dan mewujudkan adanya perdamaian di berbagai negeri di tengah beragam masalah sosial yang terjadi di dunia.
"Kami ingin memberdayakan perempuan dan membangkitkan peran perempuan dan menjadikan kasih sayang itu disebarkan kepada umat manusia di dunia. Jadi perempuan bisa berperan dalam perdamaian dunia," kata Putu Sripuji Astuti, Ketua Indonesian Women Association for Global Peace (IWAGP) dalam Simposium Perempuan Indonesia 2013 yang digelar di Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis.
Beberapa kasus yang kerap menimpa perempuan seperti kekerasan domestik maupun pelecehan seksual, lanjut Sripuji dikarenakan adanya kelemahan perempuan yang kerap dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawab.
Oleh karena itu ia mengharapkan agar wanita saat ini harus mampu meningkatkan dan mengembangkan potensi diri serta rasa percaya diri.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Nyonya Ayu Pastika menilai bahwa di tengah era globalisasi dengan banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap nilai budaya lokal, diperlukan adanya pendekatan lain disamping melalui politik, hukum, dan budaya.
"Harus ada pendekatan alternatif yang menjembatani penyelesaian masalah yang terjadi yakni dengan pendekatan kasih sayang yang ditumbuhkan sesuai dengan falsagah budaya timur," ucapnya.
Dalam simposium itu menghadirkan beragam pembicara yang menggeluti permasalagan seputar perempuan di antaranya psikiater Prof DR LK Suryani, Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, hingga inisiator IWAGP, Maya Safira Muchtar.
Psikiater Prof DR LK Suryani menyatakan bahwa sejatinya perempuan bisa menangkal terjadinya kekerasan ataupun pelecehan seksual yang kerap menimpa kaun hawa itu.
Ia mencontohkan bahwa seorang ibu harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya atau generasi penerus agar mereka tidak melakukan kekerasan dan pelecehan kepada sesama.
"Berikan kasih sayang kepada anak, karena kasih sayang memberikan pemahaman yang membuat tenang, mana yang baik dan buruk bukan sebatas cinta saja. Kalau seorang ibu memahami anaknya, tentu anak akan menghargai," katanya. (Dwa/T007)