Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali menggelar pasar murah dan promosi panganan lokal menjelang Hari Raya Kuningan dan Nyepi berlokasi di bekas Pelabuhan Buleleng, Kota Singaraja.
"Pemkab Buleleng kembali mengadakan pasar murah ini untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya menjelang Hari Raya Kuningan dan Nyepi," kata Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat.
Menurut dia, pasar murah juga digelar serangkaian dimulainya bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan semacam itu pun akan terus dilakukan sehingga bisa meringankan beban masyarakat yang kebutuhannya relatif bertambah dalam menyambut hari raya.
"Saya minta nanti mungkin bisa seminggu sekali. Atau sesuai kebutuhan sehingga mampu mendorong penyediaan pasokan dengan harga yang lebih terjangkau kepada masyarakat," tegasnya.
Lebih lanjut, Lihadnyana menyampaikan sesuai pemantauannya di lapangan, beberapa komoditas pokok dijual dengan harga relatif lebih murah.
Terlebih, harga beras dan bawang merah saat ini cenderung menurun. Namun, yang perlu menjadi perhatian ialah cabai merah besar. Hal tersebut dikarenakan cabai hanya bisa diproduksi pada dataran tinggi. Di saat jumlah produksi menurun, kebutuhan meningkat menjelang hari raya.
"Oleh karena itu, perlu semacam terobosan adopsi teknologi. Bagaimana kita memproduksi cabai merah besar pada musim hujan sehingga jangan sampai ada alasan turun produksi karena musim," paparnya.
Pemerintah daerah bertanggung jawab melakukan upaya-upaya ekstra untuk mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan. Untuk cabai, salah satu yang dilakukan Pemkab Buleleng ialah menanam cabai serentak serta mengikutsertakan penggunaan teknologi dalam pengelolaannya.
Dengan demikian, ke depan harga cabai tidak selalu naik setiap tahunnya. Pemerintah tidak hanya wajib memantau, namun juga memastikan masyarakat bisa menjangkau komoditas yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan ke depan ini semakin turun. Pemerintah harus hadir, paling tidak melakukan intervensi, Dalam bentuk subsidi, ataupun mekanisme yang lain," kata Lihadnyana.
Terkait ketersediaan stok beras, penjabat bupati asal Desa Kekeran ini menyatakan sejauh ini masih tersedia dengan jumlah yang cukup.
Pihaknya berharap, pedagang tidak menggunakan momen ini untuk mencari keuntungan berlebih. Sedangkan, pemerintah akan terus menyuplai beras bersubsidi untuk kepentingan masyarakat umum.
Pelaksanaan pasar murah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Salah satunya, Kadek Jana yang datang untuk membeli beras lokal.
Dirinya mengaku bahwa harga beras sak ukuran lima kilogram yang dibelinya lebih murah dibandingkan harga pasaran. Ia merasa terbantu dengan adanya pasar murah yang menjual komoditas pokok dengan harga relatif lebih murah dibandingkan harga di pasar.
"Saya cari beras. Ini Harga Rp70.000. Di sini lebih murah. Saya merasa terbantu. Terima kasih sekali kepada pemerintah Kabupaten Buleleng kegiatan ini membantu di saat sekarang bahan pokok sedang naik," ungkapnya.