Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik I Nyoman Wiratmaja berpendapat, dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Provinsi Bali bukan jaminan untuk memenangi pilkada pada 15 Mei mendatang.
"Walaupun PDIP punya tujuh kepala daerah di Bali, pertarungan di pilkada itu tidak sama dengan mengeroyok satu kabupaten," katanya di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, di kalangan internal PDIP juga terjadi persoalan dan para bupati/wali kota untuk mengelola daerahnya sendiri saja sudah kesulitan.
Wiratmaja juga melihat belum turunnya surat rekomendasi dari DPP PDIP terhadap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali menunjukkan adanya tarik-menarik di internal partai itu karena tidak ada kadernya yang menonjol dan bisa menyaingi Gubernur Made Mangku Pastika yang diusung oleh Partai Demokrat-Partai Golkar dan koalisinya.
"Ini yang menjadi persoalan serius bagi mereka. Mudah-mudahan ada figur pengintegrasi di internal PDIP. Jika tidak, perselisihan akan terus meruncing. Apalagi PDIP di beberapa daerah juga terjadi perpecahan," ujarnya.
Persoalan seperti sekarang, lanjut dia, akan menjadi tantangan serius bagi PDIP ke depan jika hanya terus mengandalkan figur-figur tradisional tanpa melakukan pengkaderan yang baik. (LHS/T007)