Denpasar (Antara Bali) - Partai Golkar tidak mempermasalahkan kadernya yang ingin menyeberang ke partai politik lain, seperti ke partau baru Nasional Demokrat atau NasDem, karena hal itu merupakan hak pribadi.
"Kami tidak mempermasalahkan kader yang ingin pindah partai. Hal itu wajar sebagai hak individu. Sebab di partai kami sudah biasa ada kader `datang dan pergi`," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Gede Sumarjaya Linggih di Denpasar, Jumat.
Menurut Ketua Umum Kadin Bali itu, pihaknya tidak bisa menghambat atau melarang kader yang ingin pindah ke partai baru, seperti ke NasDem. "Sudah sejak lama kader Golkar banyak yang pindah. Datang dan pergi di Golkar bagi kami sudah biasa, itu bukan hal serius," ucapnya.
Kendati kader Partai Golkar seperti itu, kata Demer, sapaan akrab Sumarjaya Linggih, namun pihaknya memastikan hingga kini partainya tetap eksis dalam kancah politik nasional. "Partai kami sudah terbiasa dengan terpaan badai, yakni pindahnya sejumlah kader. Yang penting dicatat hingga kini Golkar tetap eksis," kata anggota DPR-RI itu.
Ia mengatakan, dengan kepergian kader ke partai lain, berarti Golkar berhasil mencetak kader hingga menyebar ke partai politik yang ada. "Kader Golkar ada di mana-mana dan menjadi unggulan di partai barunya," kata politikus asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari pola kaderisasi yang dilakukan Partai Golkar. "Di Golkar ada banyak jenjang kaderisasi yang membuat anggota benar-benar matang dalam berpolitik. Tetapi, soal kepindahan kader ke partai lain merupakan pilihan pribadi, bukan pengaruh dari kaderisasi yang longgar," tambahnya. (*/T007)