Padang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Prof Mahfud MD mengatakan pemilihan umum atau pemilu bukan untuk memilih sosok atau calon yang sempurna.
"Pemilu adalah memilih orang-orang yang dianggap lebih baik dibandingkan yang lain, atau orang-orang yang jeleknya lebih sedikit dibandingkan yang lain," kata Menkopolhukam Prof Mahfud MD di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD usai memberikan kuliah umum di Universitas Andalas yang bertemakan "Mewujudkan Pemilu 2024 yang demokratis dan bermartabat".
Mahfud mengkhawatirkan apabila individu yang idealis tidak memberikan hak suara hanya karena ingin calon yang maju adalah sosok yang sempurna, maka orang yang tidak baik berpotensi menang.
Oleh karena itu, akademisi dan politisi kelahiran Sampang 13 Mei 1957 tersebut mengajak masyarakat di Tanah Air untuk memberikan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Cawapres Mahfud Md janjikan perbaikan substantif apabila terpilih dalam pemilu 2024
"Siapapun yang mau saudara pilih, ya pilih saja. Kampanye atau memberitahu kepada masyarakat ini (calon) yang bagus itu juga boleh asal tidak dengan tekanan atau penipuan," ucapnya.
Dalam kuliah umumnya, Prof Mahfud juga mendorong dan mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut bergabung dalam sebuah gerakan mewujudkan pemilu yang berintegritas. Gerakan ini bertujuan untuk melaporkan apabila melihat dugaan kecurangan yang kemudian diviralkan.
Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan dengan catatan laporan atau temuan yang diviralkan tidak mengada-ada atau bohong. Pemerintah juga berencana membuat sentral pengamanan pemilu yang real time.
"Saya berharap putra dan putri Universitas Andalas ikut berpartisipasi untuk menjaga Pemilu 2024 ini betul-betul bermartabat, jujur dan adil," harap dia.
Baca juga: Mahfud MD sebut Anwar Usman tak harus mundur sebagai Hakim MK