Jakarta (Antara Bali) - Pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, mengatakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan menyulitkan industri nasional karena akan memengaruhi daya saing.
"Kenaikan TDL akan berdampak kepada lemahnya daya beli masyarakat. Perusahaan tentu akan melakukan penyesuaian harga produk barang hasil industrinya karena biaya produksi yang membengkak," kata Ahmad Erani Yustika saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, jika daya beli masyarakat lemah, maka akan menekan produk dalam negeri.
"Ada kekhawatiran bahwa masyarakat akan memilih barang impor, kalau harga di pasaran lebih murah daripada produk lokal," kata dia.
Ia mengatakan pasar Indonesia masih menjadi pasar bebas bagi produk luar negeri. Daya saing dengan produk impor akan melemah.
"Kondisi tersebut tentu akan menguntungkan importir. Mereka tidak perlu pusing memikirkan produksi, tapi harga barangnya lebih laku dijual," ujar dia.(*/ADT)