Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika segera mengeluarkan pernyataan sikap politik terkait pencalonannya kembali pada pemilihan kepala daerah bulan Mei mendatang.
"Saya tidak boleh bertepuk sebelah tangan dengan berharap terus, padahal orang yang dimintai harapan tenang-tenang saja. Waktu berjalan terus, saya harus menentukan sikap pada akhirnya," katanya di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, sampai saat ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusungnya pada Pilkada 2008 belum menunjukkan tanda-tanda akan memberikan rekomendasi kepadanya.
"Tentu saja jika saya ingin maju dan masyarakat tetap menginginkan, saya harus mulai berusaha mendekatkan diri dengan parpol lain supaya saya bisa maju. Waktu makin hari makin sempit, 31 Januari sudah pendaftaran dan hari berjalan terus, sementara saya masih terkatung-katung. Hal ini kurang baik sehingga saya menyambut baik teman-teman dari Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, Hanura yang mendukung saya," kata mantan Kapolda Bali itu.
Sementara untuk posisi wakil yang akan mendampinginya, Pastika mengatakan masih dipikirkan dan menyesuaikan dengan mekanisme partai dalam koalisi yang mengusungnya. "Intinya mereka sekarang sedang terus-menerus mengadakan komunikasi politik untuk mencari yang terbaik demi Bali," ucapnya.
Ia tidak ingin Bali sampai terguncang gara-gara persoalan pilkada, apalagi tahun ini banyak agenda penting internasional yang dihelat di Pulau Dewata. Pastika menginginkan pilkada dapat berjalan dengan baik tanpa ada kegaduhan politik.
Di sisi lain, terkait dengan hubungannya yang terhambat dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Pastika berjanji akan segera menemuinya.
"Saya harus ketemu Ibu Mega karena dulu dia yang nunjuk saya. Harus ketemu entah bagaimana bentuknya, tidak bisa tidak. Kembali ke soal etika, saya bukan orang yang lari begitu saja. Saya sangat respek dan hormat karena Megawati merupakan Presiden RI yang kelima. Yang jelas tidak boleh ada rasa tidak enak karena itu tidak baik, itu tidak biasa saya lakukan," ucapnya. (LHS)