Denpasar (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI bersama ASEAN Center for Energy (ACE) mengkampanyekan transportasi hijau (ramah lingkungan) pada pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 dan Forum Bisnis Energi ASEAN di Nusa Dua, Bali.
“Ini upaya kami mendukung target nol emisi karbon di sektor transportasi,” kata Manager Hubunga Korporasi ACE Andy Tirta di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Reli bertajuk ASEAN Green Transport Rally (GTR) itu menempuh perjalanan menuju Bali melintasi Cirebon, Semarang, dalam perjalanannya sempat berhenti di Surabaya untuk melaksanakan kampanye.
Kampanye kendaraan ramah lingkungan itu ditempuh sejak 20 Agustus 2023.
Reli menggunakan kendaraan listrik, kendaraan hibrid dan kendaraan berbahan bakar nabati (biofuel) itu disambut oleh Menteri ESDM RI Arifin Tasrif didampingi Menteri Energi dan Pertambangan Laos Phosay Sayasone dan Wakil Menteri Negara Pertambangan dan Energi Kamboja Victor Jona.
Baca juga: Indonesia tawarkan cara gaet investasi transisi energi di ASEAN
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan aksi yang digagas Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) juga menyukseskan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
“Sesampainya di Surabaya pada 21 Agustus 2023, dilaksanakan juga kegiatan kampanye dengan tema kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan,” katanya.
Sebelumnya, pembukaan dan pelepasan ASEAN GTR 2023 dilaksanakan di Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pada 20 Agustus 2023. Kegiatan dibuka oleh Direktorat Jenderal EBTKE Yudo Dwinanda Priaadi bersama dengan Direktur Eksekutif ACE Nuki Agya Utama.
Pemerintah Indonesia memiliki target menurunkan emisi karbon hingga 93 persen pada 2060 menjadi 129,4 juta ton setara CO2 dari perkiraan sekitar 1.927.4 juta ton setara CO2 dari aktivitas bisnis misalnya industri, perumahan, transportasi, komersial hingga pembangkit listrik
Ada pun strateginya di antaranya elektrifikasi, pengembangan BBM nabati, pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara, sumber baru energi seperti hidrogen dan amonia, dan efisiensi energi.
Selain itu, teknologi penangkapan, utilisasi, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS).
Baca juga: Menteri ASEAN percepat bangun jaringan energi dukung ketahanan kawasan