Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan sepeda listrik bisa menjadi salah satu pilihan dalam mendukung upaya transisi energi bersih, namun harus diatur.
Ia menyampaikan ini di Denpasar, Jumat, menanggapi maraknya penggunaan sepeda listrik oleh anak dan pelajar di jalan raya.
“Saya sendiri juga berpikir itu sepeda listrik kan salah satu opsi penggunaan transportasi ramah lingkungan, cuma harus diatur apa fungsi sepedanya,” kata Setiawan.
Kepala Disnaker ESDM Bali itu melihat penggunaan transportasi ramah lingkungan tidak sesuai peruntukannya, dimana pengguna yang didominasi anak dan pelajar kerap tidak memperhatikan sisi kecepatan dan lajur yang digunakan.
“Di lapangan anak-anak ini tanpa helm, kemudian berjalan di jalan raya atau jalan kabupaten, seharusnya di kawasan atau jalur sepeda,” ujarnya menyayangkan.
Setiawan mengakui keberadaan sepeda listrik bagian dari membantu target pemerintah daerah dalam menggencarkan penggunaan transportasi ramah lingkungan, namun ia sejauh ini lebih mendorong penggunaan transportasi yang terdata seperti sepeda motor dan mobil.
Menurut data Disnaker ESDM Bali sepeda motor listrik sendiri baru sekitar 6.000 unit tersebar di Bali, ia menyadari kurangnya peminat transportasi tersebut salah satunya karena harga perlengkapan pendukungnya yang tinggi.
“Kami menyebar kuesioner sebenarnya masalahnya dari sisi harga, walaupun pemerintah sudah memberi insentif tapi harga beli di konsumen masih tinggi, pembandingnya dengan konvensional, kemudian baterai jadi masalah tidak semua merek baterainya sama,” ujarnya.
“Kemudian ada yang menggunakan baterai swab tapi jaminannya apa, beda dengan sepeda motor konvensional yang infrastrukturnya sudah eksis ya ini tantangan,” sambungnya.
Ke depan untuk memastikan penggunaan transportasi ramah energi yang beredar saat ini, Setiawan mengaku akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota terutama ke dinas perhubungan dan dinas perdagangan agar mendata perusahaan penjual sepeda listrik.
Hal ini untuk memastikan pihak swasta bertanggungjawab dengan memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai transportasi ramah lingkungan itu.
Baca juga: Pemerintah sediakan tiga bengkel konversi motor listrik di Bali
Baca juga: Kementerian ESDM promosikan program konversi motor listrik
Baca juga: Produsen sepeda listrik sasar Bali pangsa pasar kendaraan hijau
Dinas ESDM Bali: Sepeda listrik ramah lingkungan namun harus diatur
Sabtu, 22 Juni 2024 5:32 WIB