Singaraja (ANTARA) - Penjabat Bupati Buleleng, Bali Ketut Lihadnyana menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Desa Selat, Kecamatan Sukasada yang digunakan untuk pembangunan kantor desa setempat.
"Pembangunan Kantor Desa Selat ini sebesar Rp700 juta dari total Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp1,5 miliar. Jumlah tersebut berasal dari BKK Kabupaten Buleleng sebesar Rp550 juta, dana desa Rp100 juta, dan Dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebesar Rp50 juta," kata Lihadnyana di Pura Pemulungan Agung (Desa) Desa Selat, Buleleng, Bali, Selasa.
Ia menjelaskan pembangunan kantor desa seperti ini perlu didorong pelaksanaannya agar hadir gedung kantor desa yang representatif sehingga pelayanan kepada masyarakat juga akan semakin baik.
Apalagi, kata dia, Kantor Desa Selat ini akan mengintegrasikan Kantor Desa Dinas dengan Kantor Desa Adat. Ini akan dijadikan percontohan bagi desa-desa lain di Buleleng dan bahkan di Provinsi Bali.
“Saya meninjau pembangunan Kantor Desa Selat ini sekaligus menyalurkan BKK untuk pembangunannya. Kita juga akan sampaikan ke Provinsi dan juga desa-desa lain yang ada di Buleleng untuk datang ke Desa Selat dan mengetahui bagaimana Kantor Desa Dinas dan Kantor Desa Adat menjadi satu gedung,” katanya.
Lihadnyana menjelaskan dalam kehidupan bermasyarakat, orang Bali menjalani dua fungsi yakni pertama, sebagai krama (masyarakat) desa adat yang tidak dibatasi jarak dan waktu. Di mana pun orang Bali merantau untuk bekerja dan belajar, tetap menjadi krama desa adat dan menjalani segala kewajiban. Kedua, selaku warga desa dinas dimana orang Bali tinggal sesuai dengan yang tercantum di KTP.
“Oleh karena itu, menjadi sangat penting apabila dalam satu gedung atau bangunan ada dua pelayanan. Satu untuk melayani masyarakat desa dan juga melayani krama desa adat. Itu juga yang memotivasi saya untuk hadir di sini,” ujar Lihadnyana.
Sementara itu, Perbekel (Kepala Desa) Selat Putu Mara mengungkapkan usaha dan kerja kerasnya untuk membangun Desa Selat hingga upayanya untuk pembangunan Kantor Desa ini. Melalui pembangunan Kantor Desa Selat ini, pihaknya ingin menjadikan satu pintu pelayanan bagi masyarakat desa dan juga krama desa adat.
“Dengan semangat itu, kami di desa merancang kantor dua lantai dengan desa dinas di lantai bawah dan desa adat di lantai atas,” ungkap dia.
Selain meninjau pembangunan Kantor Desa Selat, Lihadnyana juga bertatap muka dengan masyarakat Desa Selat. Ada beberapa pertanyaan dan masukan dari masyarakat yang langsung ditanggapinya. Termasuk memaparkan program-program di desa ke depan yang akan dilakukan.