Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan keinginannya agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) brand pakaian lokal Bali yang tergabung dalam Pica Fest 2023 dapat naik kelas.
“Kita harapkan naik kelas, dari UMKM mikro menjadi kecil menjadi menengah. Saya terima kasih kepada panitia pelaksana karena tujuannya mulia sekali makanya saya dukung semua,” kata dia saat membuka Pica Fest ke-8 di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, UMKM brand pakaian lokal yang digawangi anak muda Pulau Dewata ini memiliki peluang yang besar untuk maju ke tingkat nasional hingga internasional.
Dari 55 brand pakaian lokal yang akan berjualan selama empat hari festival, Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu melihat beragam kreatifitas yang potensial.
Selain produk dengan desain sendiri, salah satu UMKM bahkan memproduksi kainnya langsung di Bali, sehingga Pica Fest dianggap mampu menjadi tempat yang tepat untuk pertemuan penjual dan pembeli dari berbagai kalangan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov Bali, mulai dari penggunaan lokasi secara gratis, juga di tahun 2022 mereka membantu para pengusaha muda ini untuk mematenkan karya mereka, dengan membantu proses pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Itu (HAKI) kan sudah kita upayakan, lakukan dan sangat gampang sekali dan memfasilitasi sekali. Sayang kalau akhirnya dijiplak orang lain padahal kan Bali ini kreatif sekali, jadi kita lindungi dan Pemprov Bali tampil,” ujar Cok Ace.
Dari enam program prioritas Pemprov Bali, festival yang diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar ini dikaitkan dengan program industri kreatif.
Di sini, pemerintah berharap terjadi akselerasi perekonomian di mana saat ini Bali sudah tumbuh di atas enam persen, dan diharapkan Pica Fest berpengaruh pada hasil kuartal ketiga nanti.
Ketua Panitia Pica Fest 2023 I Gede Andhika Paramartha menyampaikan bahwa festival clothing dengan hiburan musik ini memang sejak awal digelar untuk mewadahi UMKM brand pakaian lokal Bali.
“Ini wadah untuk UMKM bertumbuh dan berkembang. Lebih kepada perputaran ekonomi, bagaimana kita bisa memutar ekonomi usaha-usaha kecil ini,” ujarnya.
Terdapat 55 brand pakaian lokal asli Bali dengan 103 stan kuliner lokal, dan 150 musisi yang meramaikan festival tahunan yang berlangsung 27-30 Juli 2023 ini.
Pada tahun sebelumnya, perputaran uang dalam kegiatan ini mencapai Rp8 milyar dan tahun ini ditargetkan lebih lantaran UMKM yang bergabung lebih banyak dan penggunaan ruang festival yang lebih luas.