Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta gelaran Paradise Island Clothing Association (PICA) Festival 2025 dipastikan diisi oleh produk UMKM lokal Bali.
Hal ini disampaikan Koster saat menerima kedatangan anak muda komunitas UMKM pakaian merek lokal yang akan menggelar PICA Fest 2025 setelah setahun terhenti.
“Jadi harus dipastikan produk yang ada di PICA Fest adalah produk lokal Bali, UMKM lokal Bali, nanti harus bagus kurasinya,” kata Wayan Koster di Denpasar, Senin.
Diketahui festival yang menghadirkan ratusan UMKM pakaian milik masyarakat lokal ini sempat terlewatkan pada tahun 2024, namun Gubernur Koster memastikan tahun ini kegiatan yang turut diisi acara musik itu akan kembali hadir bahkan diizinkan menggunakan Lapangan Niti Mandala Renon.
Baca juga: UMKM Bali di PICA Fest rata-rata raup omzet 15 juta rupiah per hari
Menurut dia, PICA Fest yang akan berlangsung 24-27 Juli 2025 ini adalah wadah anak muda dan mampu menjadi sarana mencuatkan produk-produk lokal Bali, sehingga ia tak ragu memberi dukungan.
Selain memberi arahan soal memastikan hanya menjual produk lokal, Koster meminta penyelenggaraan festival tahun ini fokus pada masalah sampah yang berpotensi besar di acara dengan ribuan pengunjung ini.
“Pastikan pula untuk meminimalkan atau kalau bisa meniadakan sampah plastik, sehingga residu yang akan dikirim ke TPA bisa lebih sedikit,” ujarnya.
Pemprov Bali berharap agenda generasi muda ini mampu menjadi salah satu corong bagi kebijakan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah terutama pembatasan penggunaan air minum dalam kemasan plastik (AMDK) dengan ukuran di bawah 1 liter.
“Agar disosialisasikan juga kepada para UMKM dan stan makanan yang ada nantinya,” ucap Koster.
Baca juga: Wagub Bali ingin UMKM di Pica Fest dapat naik kelas
Memastikan arahan Koster, Ketua Panitia PICA Fest 2025 I Gede Andika Paramartha menyampaikan nantinya hadir lebih dari 100 pelaku UMKM pakaian yang hadir dan merupakan produk lokal, serta stan makanan dan minuman yang mengakomodasi kuliner lokal.
Selain itu untuk memantik perputaran ekonomi, selama empat hari akan diadakan pentas musik yang menghadirkan musisi lokal dan nasional.
“Kami menargetkan ajang ini akan dihadiri oleh 100 ribu penonton selama empat hari penyelenggaraannya,” kata Andika.
Jika berkaca dari PICA Fest terakhir tahun 2023, dalam sehari UMKM merek pakaian lokal yang masuk festival dapat mengantongi omzet rata-rata Rp15 juta.
Sementara untuk UMKM kuliner, dalam sehari rata-rata setiap stan meraup omzet Rp5 juta-Rp10 juta saat itu.