Denpasar (ANTARA) -
"PLN memobilisasi 23 unit genset dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB yang dioperasikan sementara untuk mengatasi defisit daya di Nusa Penida," katanya.
Udayana menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Nusa Penida, sebanyak 7 unit PLTD yang masing-masing berkapasitas 1,4 Megawatt (MW) harus beroperasi 24 jam terus menerus tanpa pemeliharaan, sehingga puncaknya dua unit mengalami gangguan.
Untuk dua unit PLTD yang mengalami gangguan masih dalam proses perbaikan dan diharapkan dapat segera dioperasikan dalam beberapa hari ini.
Menurut Udayana pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditambah Battery Energy Storage System (BESS) yang berkapasitas 3,5 MWp pun turut dioperasikan pada malam hari khususnya pada saat beban puncak dengan maksimum durasi pengoperasian mencapai dua jam.
"Untuk jangka panjang, PLN memastikan untuk memasukkan rencana pengembangan kelistrikan Nusa Penida ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebagai upaya mengantisipasi pertumbuhan pembangunan di Nusa Penida," katanya.
Udayana menjelaskan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi, PLN juga bersinergi dengan berbagai pihak antara lain Bupati Klungkung dan Forkopimda serta seluruh kepala desa se-Nusa Penida.
"Kami mengapresiasi Bupati Klungkung serta perangkat desa se-Nusa Penida yang telah membantu PLN dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan berharap sinergi ini terus terjalin," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan PLN pun berupaya meringankan kesulitan masyarakat dengan memberi bantuan lampu emergency yang dapat dimanfaatkan saat terjadinya listrik padam akibat dari adanya kondisi defisit daya.
Dia berharap dukungan dan doa dari seluruh pihak dan masyarakat agar upaya yang sedang dilakukan PLN dapat berjalan lancar sehingga kondisi kelistrikan Nusa Penida dapat segera normal secepatnya.