Tabanan (Antara Bali) - Warga Desa Karya Sari, Kabupaten Tabanan, hilang akibat terbawa arus banjir bandang di Sungai Yeh Mada saat terjadi hujan deras yang menyebabkan tanah longsor, Minggu petang.
Hingga berita ini disiarkan, ratusan warga Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, belum berhasil menemukan jasad I Wayan Landep (70) yang tercatat sebagai anggota Subak (kelompok tani berbasis pengairan tradisional) Gemuh, Banjar Karya Sari.
Pada saat hujan lebat mengguyur Kabupaten Tabanan dan sekitarnya, korban bersama istrinya, Ni Ketut Rinyun, berteduh di bawah gubuk yang berdiri di tepi Sungai Yeh Mada dalam perjalanan pulang dari sawah.
Perbukitan yang ada di sebelah gubuk itu longsor sekitar pukul 17.00 Wita. Material longsor itu pun menimpa gubuk tersebut. Ketut Rinyun berhasil menyelamatkan diri, namun Wayan Landep tertimpa tanah longsor dan terbawa arus sungai yang cukup deras.
"Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah berusaha melakukan pencarian bersama warga. Namun hasilnya nihil," kata Camat Pupuan I Putu Arya Suta.
Sementara itu, bencana tanah longsor akibat hujan deras juga terjadi di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan. Runtuhnya tebing Banjar Paka, Desa Sanda, itu melumpuhkan arus lalu lintas pada ruas Pupuan-Antasari.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, tiupang angin puting beliung memporak-porandakan empat unit rumah warga di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan.
Empat rumah warga di desa itu mengalami kerusakan sedang hingga berat akibat bencana yang tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (EKA/M038/T007)
Tabanan Dikepung Bencana, Satu Tewas
Minggu, 9 Desember 2012 22:40 WIB