Denpasar (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali berkolaborasi dengan Kodam IX/Udayana menyerahkan santunan bagi 250 anak yatim piatu dan duafa di Kota Denpasar dalam rangkaian bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
Ketua MUI Provinsi Bali Mahrusun Hadyono di Denpasar, Sabtu, berharap, santunan untuk anak-anak yatim dan duafa ini sebagai bagian menjalankan amanah keutamaan sedekah.
"Kami berharap santunan ini dapat dimanfaatkan oleh adik-adik yatim piatu untuk mengangkat derajat dengan belajar," ujarnya.
Penyerahan santunan yang dipusatkan di Masjid Agung Sudirman Denpasar itu, juga terselenggara dengan sokongan Baznas, LAZ, dan sejumlah ormas.
"Kepada anak-anak yang saya cintai agar tetap belajar bersungguh-sungguh karena akan itu akan menjadi pedoman dan jalan hidup untuk anak-anak nanti ke depannya," ujar dia.
Ketua panitia kegiatan yang juga Ketua Baznas Kota Denpasar Fery Hendri mengatakan 250 anak yatim dan duafa ini berasal dari sejumlah yayasan sosial di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Kegiatan ini, katanya, untuk berbagi kepada sesama dan menjadikan motivasi kepada umat Islam di Denpasar untuk saling berbagi kepada anak yatim piatu dan duafa.
"Penyaluran zakat ini bagian dari tugas Baznas sebagai amil yaitu menerima dan menyalurkan zakat kepada para mustahik salah satunya untuk yatim piatu dan fakir miskin serta mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan lahir batin melalui pendayagunaan zakat," ucapnya.
Kasrem 163/WSA Kolonel Inf Rusdiana Parma mengapresiasi MUI Provinsi Bali yang telah memprakarsai kegiatan sosial keagamaan tersebut.
Ia juga berterima kasih karena dalam kegiatan itu telah melibatkan pihak Kodam IX/Udayana.
Kepedulian terhadap anak yatim, lanjut dia, merupakan tradisi dan kebiasaan yang telah mengakar di kalangan umat muslim sepanjang sejarah.
"Bukan hanya persoalan empati dan penyaluran rasa kasih, namun juga menjadi amalan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Memuliakan anak yatim piatu, tambah dia, dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan menjadikan pribadi yang lebih baik.
"Orang yang memelihara anak yatim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah SWT akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak terampuni. Jadi Al Quran secara tegas mengatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan," ucapnya.