• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News bali
Kamis, 25 Desember 2025
Antara News bali
Antara News bali
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Minggu, 14 September 2025 22:04

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Senin, 25 Agustus 2025 15:34

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      Minggu, 17 Agustus 2025 21:50

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Minggu, 17 Agustus 2025 12:30

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Kamis, 14 Agustus 2025 13:25

  • Updates
    • BMKG sebut risiko hujan lebat-sangat lebat pada Sabtu di sejumlah area

      BMKG sebut risiko hujan lebat-sangat lebat pada Sabtu di sejumlah area

      Sabtu, 20 Desember 2025 10:53

      Mayoritas kota-kota besar berpotensi diguyur hujan ringan-sedang

      Mayoritas kota-kota besar berpotensi diguyur hujan ringan-sedang

      Jumat, 19 Desember 2025 8:40

      BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

      BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

      Rabu, 17 Desember 2025 6:55

      BMKG: Ada 65.053 sambaran petir di Bali saat muncul Bibit Siklon Tropis 93S

      BMKG: Ada 65.053 sambaran petir di Bali saat muncul Bibit Siklon Tropis 93S

      Senin, 15 Desember 2025 19:46

      BMKG: Waspadai hujan petir pada Senin

      BMKG: Waspadai hujan petir pada Senin

      Senin, 15 Desember 2025 9:44

  • Ekonomi
    • Telkomsel ikut semarakan Denpasar Festival dukung kegiatan budaya

      Telkomsel ikut semarakan Denpasar Festival dukung kegiatan budaya

      Rabu, 24 Desember 2025 17:43

      Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

      Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

      Rabu, 24 Desember 2025 17:34

      PHRI sebut pemesanan kamar hotel di Badung Bali penuh

      PHRI sebut pemesanan kamar hotel di Badung Bali penuh

      Selasa, 23 Desember 2025 20:54

      Bandara Bali layani 463 ribu penumpang dalam sepekan Posko Nataru

      Bandara Bali layani 463 ribu penumpang dalam sepekan Posko Nataru

      Selasa, 23 Desember 2025 5:41

      Zurich percepat klaim bencana alam di Bali estimasi capai Rp30 miliar

      Zurich percepat klaim bencana alam di Bali estimasi capai Rp30 miliar

      Senin, 22 Desember 2025 22:27

  • Humaniora
    • BBPOM temukan empat sarana di Bali jual produk melanggar ketentuan

      BBPOM temukan empat sarana di Bali jual produk melanggar ketentuan

      Rabu, 24 Desember 2025 17:32

      Pemprov: 500 pelajar Bali dapat Program Satu Keluarga Satu Sarjana

      Pemprov: 500 pelajar Bali dapat Program Satu Keluarga Satu Sarjana

      Rabu, 24 Desember 2025 17:31

      Pemprov Bali mulai pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem

      Pemprov Bali mulai pembangunan Sekolah Rakyat di Karangasem

      Rabu, 24 Desember 2025 17:30

      Gubernur sepakat tetapkan UMP Bali 2026 Rp3,2 juta

      Gubernur sepakat tetapkan UMP Bali 2026 Rp3,2 juta

      Selasa, 23 Desember 2025 20:56

      Desa Adat Kuta Bali larang penjualan petasan dan kembang api

      Desa Adat Kuta Bali larang penjualan petasan dan kembang api

      Selasa, 23 Desember 2025 20:52

  • Pariwisata
    • Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Minggu, 14 Desember 2025 5:51

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Rabu, 10 Desember 2025 6:31

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Selasa, 9 Desember 2025 18:05

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Jumat, 5 Desember 2025 19:21

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Jumat, 28 November 2025 17:53

  • Fokus Hoax
    • Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Minggu, 3 Desember 2023 22:19

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Minggu, 26 November 2023 15:28

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Rabu, 15 November 2023 21:16

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Jumat, 27 Oktober 2023 16:49

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Minggu, 22 Oktober 2023 11:35

  • Olahraga
    • Pantai Kuta Bali jadi tuan rumah kompetisi Kuta Run 2026

      Pantai Kuta Bali jadi tuan rumah kompetisi Kuta Run 2026

      Selasa, 23 Desember 2025 20:51

      Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

      Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

      Selasa, 23 Desember 2025 20:44

      Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

      Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

      Senin, 22 Desember 2025 16:46

      Juventus menangi duel panas dengan tundukkan tamunya Roma 2-1

      Juventus menangi duel panas dengan tundukkan tamunya Roma 2-1

      Minggu, 21 Desember 2025 9:32

      SEA Games: Indonesia tambah 11 emas dan nyaman bertengger di peringkat kedua

      SEA Games: Indonesia tambah 11 emas dan nyaman bertengger di peringkat kedua

      Sabtu, 20 Desember 2025 1:10

  • Taksu
    • WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      Senin, 28 Juli 2025 19:02

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Jumat, 25 Juli 2025 21:55

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Senin, 7 Juli 2025 19:01

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Jumat, 9 Mei 2025 20:26

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Senin, 21 April 2025 22:17

  • Artikel
    • Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Jumat, 5 Desember 2025 16:54

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Minggu, 21 September 2025 19:14

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Rabu, 20 Agustus 2025 15:44

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Minggu, 10 Agustus 2025 10:28

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Sabtu, 9 Agustus 2025 17:48

  • Seni dan Hiburan
    • Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumat, 21 November 2025 6:02

      Daftar pemenang AMI 2025

      Daftar pemenang AMI 2025

      Kamis, 20 November 2025 5:51

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sabtu, 15 November 2025 1:02

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      Kamis, 16 Oktober 2025 12:44

      Pembukaan pameran Art & Bali 2025

      Pembukaan pameran Art & Bali 2025

      Jumat, 12 September 2025 23:10

  • Foto
    • Smart City Bali berbasis Road Safety Policing

      Smart City Bali berbasis Road Safety Policing

      Kamis, 18 Desember 2025 5:42

      Prediksi jumlah penumpang akhir tahun di Bandara Bali

      Prediksi jumlah penumpang akhir tahun di Bandara Bali

      Kamis, 18 Desember 2025 5:37

      Penyediaan angkutan laut bagi penumpang ke wilayah Indonesia Timur

      Penyediaan angkutan laut bagi penumpang ke wilayah Indonesia Timur

      Kamis, 18 Desember 2025 5:33

      Maria Londa raih medali perunggu SEA Games 2025

      Maria Londa raih medali perunggu SEA Games 2025

      Selasa, 16 Desember 2025 22:08

      PN Denpasar gelar sidang lanjutan kasus penembakan WN Australia

      PN Denpasar gelar sidang lanjutan kasus penembakan WN Australia

      Senin, 15 Desember 2025 20:01

  • Video
    • BBPOM Bali temukan produk pangan tak sesuai ketentuan

      BBPOM Bali temukan produk pangan tak sesuai ketentuan

      Rabu, 24 Desember 2025 19:56

      Protes pengelola sampah, Pemprov Bali beri relaksasi penutupan TPA

      Protes pengelola sampah, Pemprov Bali beri relaksasi penutupan TPA

      Selasa, 23 Desember 2025 22:45

      Debut manis bule lokal Ni Wayan Malana di SEA Games 2025

      Debut manis bule lokal Ni Wayan Malana di SEA Games 2025

      Senin, 22 Desember 2025 10:56

      Komisi Reformasi Polri serap aspirasi tokoh masyarakat Bali

      Komisi Reformasi Polri serap aspirasi tokoh masyarakat Bali

      Jumat, 19 Desember 2025 21:28

      Cegah peredaran narkoba, Polda Bali perketat pengawasan jalur laut

      Cegah peredaran narkoba, Polda Bali perketat pengawasan jalur laut

      Jumat, 19 Desember 2025 15:33

  • English

Dedolarisasi menguat lagi

Jumat, 24 Februari 2023 9:31 WIB

Dedolarisasi menguat lagi

Foto arsip - Seorang wanita memegang lembaran uang kertas dolar AS pada 30 Mei 2022. (REUTERS/DADO RUVIC)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan-perusahaan India saat ini cenderung meminjam Rupee dari perbankan dalam negeri, ketimbang dari pasar uang luar negeri.

Tren ini terjadi karena bunga meminjam Rupee 100-150 basis poin lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman berdenominasi Dolar AS.

Akibat lebih jauh dari kecenderungan ini adalah perusahaan-perusahaan India menjadi berusaha menggantikan utang berbentuk Dolar AS dengan Rupee.

Menurut laporan Reuters, belum lama ini, ketika bunga pinjaman dalam bentuk Dolar AS naik sampai 275-375 basis poin, bunga di pasar obligasi domestik India hanya naik 150 basis poin.

Tidak heran perusahaan-perusahaan India lebih mencari pinjaman dari dalam negeri dari pada di pasar luar negeri.

Ini konsekuensi logis dari dinamika pasar yang selalu berusaha mencari risiko lebih rendah. Namun, ini juga makin mendorong upaya tak lagi tergantung kepada Dolar AS yang biasa disebut dedolarisasi.

Konsep ini mengemuka ketika terjadi krisis moneter 1998 manakala sistem perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia, ambruk dihantam krisis akibat selisih kurs yang dalam yang menghantam seluruh aktivitas ekonomi untuk kemudian menciptakan gejolak politik dan sosial.

Dedolarisasi mengemuka lagi setelah Amerika Serikat menggunakan dolar sebagai senjata untuk mengikis kemampuan Rusia dalam membiayai perang di Ukraina. Upaya menjadikan mata uang atau aspek-aspek keuangan sebagai senjata politik seperti ini disebut "weaponisasi keuangan".

Kali ini, AS mengusir Rusia dari jaringan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), sehingga tak bisa mendapatkan dolar untuk membiayai impor dan kesulitan membayar kewajiban internasionalnya sampai berulang kali terancam default atau gagal bayar utang.

SWIFT adalah jaringan pengiriman pesan yang digunakan bank dan lembaga keuangan di dunia untuk mengirimkan dan menerima informasi transaksi secara cepat dan aman.

Sayang, langkah AS ini membuat beberapa negara yang tak ada kaitannya dengan perang di Ukraina, menjadi kian khawatir jika terus tergantung kepada dolar.

Negara-negara, seperti Arab Saudi yang terbiasa menyimpan dan melindungi aset mereka dalam Dolar AS karena dianggap lebih aman, kini mempertimbangkan menerima mata uang selain Dolar AS dari pembeli minyak negara kerajaan itu.

Seruan paling nyaring dipekikkan oleh lima negara yang tergabung dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Agustus tahun ini BRICS akan menggelar pertemuan tahunan di Durban, Afrika Selatan. Salah satu agendanya adalah membahas mata uang alternatif untuk Dolar AS.


Asal usul dolar jadi patokan

Meskipun Amerika Serikat merdeka pada 4 Juli 1776, Dolar AS seperti dikenal dunia saat ini baru dicetak pada 1914, setahun setelah negara ini membentuk Federal Reserve yang lalu menjadi standar untuk kebanyakan bank sentral di dunia.

Sepuluh tahun setelah Federal Reserve pertama kalinya mencetak pecahan 10 dolar bergambar Andrew Jackson yang merupakan presiden ketujuh Amerika, dolar resmi menjadi alat tukar global, tetapi pemakaiannya belumlah luas.

Dolar AS sebagai mata uang global baru dikenal pada 1944 saat dunia tengah diliputi Perang Dunia Kedua.

Seperti pada Perang Dunia Pertama, AS aktif memasok senjata dan barang ke negara-negara Eropa yang menjadi sekutunya dalam Perang Dunia Kedua. Eropa membayar AS dengan emas.

Saat itu standar nilai tukar adalah emas sampai dikenal istilah "gold standard" yang lalu menjadi kiasan yang dipakai lebih dari sekadar terminologi ekonomi.

Lama kelamaan AS mengakumulasi emas Eropa. Sebaliknya, stok emas Eropa menipis. Situasi ini menimbulkan persoalan dalam standar nilai tukar di mana Eropa menjadi amat dirugikan jika terus memakai emas.

Sebanyak 44 negara Sekutu lalu bertemu di Bretton Wood, New Hampshire, Amerika Serikat, pada 1944. Salah satu hasil pertemuan ini menghasilkan sebuah sistem nilai tukar yang tidak boleh merugikan siapa pun.

Mengingat posisi emas AS dan Eropa sudah tak seimbang, maka standar emas tak bisa dipakai.

Sebagai gantinya, mereka mengadopsi Dolar AS, apalagi nilai tukar mata uang ini sendiri dipatok terhadap emas. Negara-negara itu lalu sepakat mematok nilai mata uang mereka kepada Dolar AS.

Selama beberapa tahun kemudian negara-negara di dunia ramai membeli surat utang terbitan pemerintah AS karena dolar dianggap tempat paling aman untuk menyimpan modal dan aset.

Kecenderungan itu membesar dari tahun ke tahun, sehingga AS mesti terus mencetak dolar yang jika tak terkendalikan bisa buruk akibatnya terhadap stabilitas dolar sendiri.

Skenario buruk itu membesar manakala AS menceburkan diri dalam Perang Vietnam pada 1960-an. Perang ini menyita sumber daya ekonomi AS, sehingga anggaran mengalami defisit.

Para pemegang dolar di seluruh dunia menjadi semakin khawatir karena situasi ekonomi di AS menjadi lebih rentan yang akibatnya bisa merongrong stabilitas dolar.

Para pemegang Dolar AS itu lalu mengonversi cadangan Dolar AS mereka dengan emas.

Situasi ini membuat Richard Nixon, yang saat itu Presiden Amerika Serikat, melakukan intervensi dengan memutus pematokan dolar kepada emas.

Hasilnya, lahirlah rezim nilai tukar mengambang yang terlihat lebih adil, seperti dikenal sampai kini.


Mesti dibuktikan lagi

Namun, beberapa masa kemudian, Dolar AS tak lagi sekadar nilai tukar, terutama sejak krisis moneter 1998, yang juga menimpa Indonesia.

Krisis ini menciptakan kejatuhan nilai aset, baik swasta maupun negara, yang melahirkan krisis hebat dan memicu gejolak politik serta sosial, kendati pengelolaan ekonomi yang buruk oleh sebagian penguasa menjadi faktor yang tak bisa dikesampingkan.

Di satu sisi, keadaan ini mengakhiri kediktatoran, seperti terjadi di Indonesia. Di sisi lain, hal itu juga memunculkan gagasan untuk tak terlalu tergantung kepada dolar, termasuk mendiversifikasi denominasi aset dengan mata uang selain Dolar AS.

Ternyata, langkah-langkah seperti ini pun tak kunjung meruntuhkan hegemoni dolar.

Menurut harian terkemuka Financial Times baru-baru ini, 60 persen transaksi internasional masih menggunakan dolar AS. Hanya 20 persen menggunakan Euro, sedangkan porsi renminbi China lebih kecil lagi, cuma tiga persen.

Meskipun demikian, realitas itu tak mematikan gagasan dedolarisasi yang menguat lagi akibat perang di Ukraina setelah Amerika Serikat menjadikan dolar sebagai senjata untuk mengamputasi kemampuan Rusia dalam membiayai perang di Ukraina.

Rusia sendiri adalah pihak yang paling bersemangat melancarkan dedolarisasi. Setelah itu China, India, Brazil dan Afrika Selatan.

Kelima negara itu berusaha lebih serius lagi menggarap isu ini dalam KTT BRICS di Afrika Selatan empat bulan nanti.

Entah ini berhasil atau tidak, atau cuma retorika sesaat atau memang tekad kuat membangun arsitektur ekonomi global yang lebih adil, masih harus dibuktikan lagi.

Namun, menjadikan mata uang yang sudah didaulat sebagai nilai tukar global sebagai senjata politik untuk kepentingan segelintir negara adalah memang prilaku tidak adil, sehingga harus dikoreksi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dedolarisasi mengencang lagi

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Kantor Zelenskyy: Ukraina siap dialog jika Rusia setuju gencatan senjata

Kantor Zelenskyy: Ukraina siap dialog jika Rusia setuju gencatan senjata

12 Maret 2025 14:33

Trump-Vance permalukan Zelenskyy, akankah Amerika-Ukraina pecah kongsi ?

Trump-Vance permalukan Zelenskyy, akankah Amerika-Ukraina pecah kongsi ?

1 Maret 2025 10:17

Amerika Serikat desak Rusia akhiri perang di Ukraina, ancam berikan sanksi

Amerika Serikat desak Rusia akhiri perang di Ukraina, ancam berikan sanksi

23 Januari 2025 14:47

Rupiah pada Kamis melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia

Rupiah pada Kamis melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia

21 November 2024 11:47

NATO kirim pesan ke Rusia berisi dukungan terhadap Ukraina

NATO kirim pesan ke Rusia berisi dukungan terhadap Ukraina

8 Juni 2024 11:48

Zelenskyy sebut hal yang absurd Rusia ketuai Dewan Keamanan PBB

Zelenskyy sebut hal yang absurd Rusia ketuai Dewan Keamanan PBB

3 April 2023 04:34

Rusia kecam rekomendasi IOC soal partisipasi atlet netral

Rusia kecam rekomendasi IOC soal partisipasi atlet netral

30 Maret 2023 09:44

Delegasi ADM G20 di Yogyakarta cari solusi dampak konflik Rusia-Ukraina

Delegasi ADM G20 di Yogyakarta cari solusi dampak konflik Rusia-Ukraina

29 Juli 2022 05:50

Terpopuler

Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

UMK di Gianyar Bali 2026 disepakati naik 6,34 persen

UMK di Gianyar Bali 2026 disepakati naik 6,34 persen

BI Bali tingkatkan penyediaan uang tunai meski QRIS primadona

BI Bali tingkatkan penyediaan uang tunai meski QRIS primadona

Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

Polresta Denpasar amankan terduga pelaku dugaan pelecehan seksual

Polresta Denpasar amankan terduga pelaku dugaan pelecehan seksual

Top News

  • Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

    Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

    20 jam lalu

  • Gubernur sepakat tetapkan UMP Bali 2026 Rp3,2 juta

    Gubernur sepakat tetapkan UMP Bali 2026 Rp3,2 juta

    23 Desember 2025 20:56

  • Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

    Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

    23 Desember 2025 05:37

  • Pemkot Denpasar serahkan bantuan bencana alam tahap tiga

    Pemkot Denpasar serahkan bantuan bencana alam tahap tiga

    22 Desember 2025 22:32

  • Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

    Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

    22 Desember 2025 16:46

Antara News bali
bali.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Mobile Site
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Updates
  • Business
  • Education
  • Tourism
  • Fokus Hoax
  • Sports
  • Taksu
  • Spectrum
  • Entertainment
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com