Denpasar (Antara Bali) - Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Nazaruddin, Senin, mengatakan pelaku usaha kecil menengah agribisnis memerlukan pengetahuan tentang konsep rantai nilai sehingga bisa mengembangkan usahanya.
"Bagaimana peserta bisa mengerti konsep dalam usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga dapat mengembangkan agribisnis," katanya dalam sambutan pembukaan "workshop on value chain management in agribusiness" di Bali.
Dia menjelaskan, rantai nilai itu merupakan sistem yang melingkupi berbagai hal seperti rantai pasokan atau "suply chain, rantai dingin atau "cool chain". Dia mencontohkan, bagaimana sebuah produk agribisnis pertanian tidak cepat busuk dan itu diperlukan manajeman yang baik.
"Pasokan bisa berjalan dengan baik maka rantai itu dikumpulkan. Kalau terintegrasikan semua terlibat, tapi ini bagaimana mempertahankan kualitas dari masing-masing rantai itu," katanya. Menurut dia, diperlukan kemampuan menata tata nilai dari semua rantai nilai mulai dari langkah awal hingga pada pemasarannya.
Dia mengatakan, hasil yang bisa diambil agar semua hal itu melingkari sehingga berjalan dengan baik dan konsisten dan tidak parsial.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, berharap produksi pangan di daerahnya bisa meningkat dan hasil produknya dapat diolah dengan nilai yang lebih tinggi.
Dia mencontohakan saat ini Pemprov Bali mengembangkan kelompok petani organik dan agroindustri pengolahan hasil organik dengan harapan sektor hilir menarik hulu.(LHS/T007)
UKM Perlu Pengetahuan Rantai Nilai
Senin, 29 Oktober 2012 11:43 WIB