Bogor (Antara Bali) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak
Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, Indonesia merupakan negara
dengan jumlah koperasi terbanyak di dunia yaitu 200.000 buah, namun
62.000 koperasi di antaranya tidak aktif.
"Dari revolusi total koperasi yang kami lakukan melalui upaya
rehabilitasi, tercatat ada sekitar 200 ribu lebih koperasi di Indonesia,
62 ribu tidak aktif, sisanya 174 ribu masih aktif," kata Puspayoga,
saat menghadiri pembukaan rangkaian Festival Bunga dan Buah Nusantara
(FBBN) 2015, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Dia menegaskan, peran koperasi tidak bisa lepas dari keberadaan
sektor usaha kecil menengah, mengingat banyak pelaku UKM yang tergabung
dalam wadah berbadan hukum koperasi tersebut.
Menurutnya, banyak di antara koperasi itu sukses tergabung dalam
koperasi pertanian, seperti di Jepang salah satu koperasinya dikenal
paling maju di dunia.
"Beberapa negara memiliki koperasi yang sangat maju, seperti di
Thailand dan Korea. International Cooperative Alliance atau ICA merilis
ada 300 koperasi terbaik di dunia, dan 100 di antaranya terdapat di
Amerika," katanya lagi.
Ia mengingatkan, banyak koperasi di Indonesia namun belum memberikan
sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih sangat kecil,
tercatat hanya 1,7 persen.
Berbeda dengan Denmark, katanya lagi, keberadaan koperasi telah menyumbang 69 persen PDB negaranya.
Menurutnya, perlu dilakukan revolusi total terhadap koperasi, agar
koperasi mampu membangun dirinya dan bermanfaat untuk masyarakat,
seperti diamanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 bahwa
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan.
"Kami di Kementerian Koperasi dan UKM sudah melaksanakan reformasi
total, ada tiga langkah, yakni rehabilitasi, reorientasi, dan
pengembangan koperasi," katanya pula.
Dia menjelaskan, dengan upaya rehabilitas itu, dari 200.000 koperasi
yang ada, 62.000 tidak aktif, sisanya 174 ribu masih aktif.
Koperasi yang aktif saat ini diberikan Nomor Induk Koperasi (NIK)
supaya mudah untuk memantau mana yang manajemennya bagus, juga aktivitas
dan administrasinya.
"Rehabilitasi ini kami bangun supaya koperasi ini bisa bermanfaat
bagi anggotanya dan mampu menyumbang PDB secara maksimal," kata
Puspayoga pula.(WDY)
Menkop-UKM Catat 62.000 Koperasi Tidak Aktif
Sabtu, 28 November 2015 8:56 WIB