Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penggunaan kendaraan listrik untuk sektor pariwisata khususnya di Provinsi Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Provinsi Bali telah ditetapkan sebagai proyek percontohan program penerapan kendaraan listrik berbasis baterai.
"Presiden sudah menunjuk Bali sebagai pilot project. Nusa Dua dalam penyelenggaraan G20 menjadi tahap awal dan akan terus dikembangkan ke berbagai daerah lain di Bali, khususnya di destinasi pariwisata dan sentra ekonomi kreatif," ujarnya usai mengikuti konvoi motor listrik di Kota Denpasar, Bali, Selasa.
Konvoi motor listrik yang didukung Gojek dan Jejak.in itu menjadi simbol dan wujud komitmen bersama untuk melakukan transisi energi dalam rangka mengurangi emisi karbon sesuai dengan tema Presidensi G20 Indonesia.
Baca juga: Kapolda Bali pastikan akomodasi G20 gunakan kendaraan listrik
Menparekraf menjelaskan, untuk semakin mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai pada sektor pariwisata, Kemenparekraf akan menyiapkan program insentif untuk membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bertransisi ke kendaraan listrik.
"Kami sedang bahas sebuah program funding yang akan kami sandingkan dengan industri leaders seperti Jejak.in, Gojek, dan lainnya untuk membantu masyarakat bertransisi dan diberi insentif untuk menggantikan kendaraan yang tadinya berbasis BBM menjadi listrik. Mudah-mudahan ini jadi bagian dari kerja sama kita mewujudkan net zero emission," ungkapnya.
Sandiaga menambahkan Indonesia telah menandatangani Deklarasi Glasgow pada 7 Juli 2022 lalu. Indonesia juga merupakan negara kawasan ASEAN pertama yang berkomitmen untuk net zero emission di sektor pariwisata.
"Kami berharap komitmen ini dapat membawa Indonesia menuju net zero emission dan mengembangkan masa depan pariwisata Indonesia lebih berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: Polri siapkan 176 kendaraan listrik untuk KTT G20